Hal tersebut lah yang membuat Marcus maupun Kevin mengakui, bahwa memiliki peringkat satu dunia terkadang juga menyulitkan.
Juara Indonesia Open 2019 tersebut harus tangguh menghadapi tekanan publik dalam upaya mempertahankan posisi di peringkat teratas.
"Sebelum meraih peringkat satu dunia, kami main tanpa beban. Tapi sekarang, harapan yang ada di kami jauh lebih besar," kata Marcus, dilansir SportFEAT.com dari Olympic Channel.
Baca Juga: Kepala Pelatih Hong Kong Kecewa Berat 4 Turnamen Batal Digelar
"Misalnya kalau kita ikut turnamen dan sampai ke final lalu kalah, pasti banyak yang bilang kita gagal. Jadi di situ tekanannya," kata pemain yang akrab disapa Sinyo ini.
Kevin pun merasakan hal yang sama.
Akan tetapi, bagi pemain jebolan PB Djarum itu, yang terpenting adalah bahwa dia dan Marcus selalu berusaha untuk menampilkan yang terbaik.
Baca Juga: Ganda Putra Nomor Satu Malaysia Kini Dapat Jatah Lembur Latihan dari Flandy Limpele
"Iya pasti ekspektasi dari pendukung sangat tinggi, tapi mau kalah atau menang kan kami yang paling tahu rasanya," kata Kevin.
"Yang paling penting bagi saya adalah kami selalu berusaha menampilkan yang terbaik dari penampilan kami," kata Kevin lagi.
Menjadi ganda putra terbaik dunia membuat Marcus/Kevin diharapkan bisa menggondol medali emas Olimpiade Tokyo 2020.
Olimpiade Tokyo 2020 sendiri menurut rencana akan dilaksanakan pada tahun depan.
Source | : | Olympic Channel |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |