Memang Bagnaia dinyatakan tetap fit meski baru saja menjalani operasi patah tulang kaki usai kecelakaan di seri Ceska.
Namun, rider 23 tahun itu faktanya masih harus berjalan teprincang-pincang menggunakan kruk.
Tentu saja keberhasilannya meraih podium dengan keadaan demikian jelas membuatnya mendapat banyak pujian.
Baca Juga: Jadi Pemuncak Klasemen MotoGP 2020, Andrea Dovizioso Mengaku Belum Puas
Bagnaia sendiri awalnya tak menyangka bisa naik podium di hadapan publik sendiri dengan keadaan yang belum fit itu.
"Saya baru mulai kepikiran podium setelah menyalip Valentino Rossi," aku Bagnaia, dikutip SportFEAT.com dari GPOne.
"Saat saya menyadari bahwa kaki saya tidak terlalu membuat saya menderita saat balapan, saya mulai berusaha keras dan saya mulai merasakan sensai yang sama seperti di Jerez, lebih mudah dari yang saya kira,"
"Padahal satu minggu sebelum ini, (dengan kondisi kaki begini) saya sama sekali tidak membayangkan bisa naik podium sekarang," kata dia lagi.
Berhasil raih podium dengan keadaan kaki yang masih pincang bukan berarti Bagnaia tak menemui kendala saat balapan.
Rider yang pernah juara dunia Moto2 2018 itu pun harus mengubah sedikit cara balapnya dengan lebih mengandalkan rem tangan ketimbang rem kaki.
From the injury heartache at Brno, to podium ecstasy at Misano! ????@PeccoBagnaia rode out of his skin today! ????#SanMarinoGP ???????? pic.twitter.com/AWApzkE9wJ
— MotoGP™???? (@MotoGP) September 13, 2020
"Saya lebih banyak memaksimalkan lengan saya saat balapan. Bahkan di lap terakhir, kaki saya mulai terasa sakit," jelas Bagnaia.
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |