Iriawan pun mengapresiasi klub-klub yang sudah mempersiapkan diri dan masih terus bersemanagat serta bersabar menanti kompetisi bergulir kembali.
Kendati demikian, kembali ditundanya Liga 1 dan Liga 2 ini sekaligus mulai memberikan dampak yang signifikan terhadap eksositem sepak bola.
Terutama bagi mereka yang menggantungkan hidupnya dari kompetisi sepak bola.
Baca Juga: Juventus Ditahan Imbang AS Roma, Cristiano Ronaldo Malah Soroti Peran Andrea Pirlo
"Tentunya akibat penundaan dari kompetisi ini, dampak langsungnya kepada pemain, perangkat pertandingan dan seluruh ekosistem sepak bola," ujar Iriawan dikutip SportFEAT.com dari laman resmi PSSI.
"Sebab mereka menggantungkan hidupnya dari sepak bola," tukas pria yang akrab disapa Iwan Bule itu.
Di samping itu, PSSI sendiri pun harap-harap cemas dengan situasi saat ini.
Baca Juga: Shin Tae-yong Amati Satu Hal Paling Meningkat Usai Timnas U-19 Indonesia Kandaskan Dinamo Zagreb
Jika COVID-19 masih belum bisa terkendali maka hal itu pun akan mengancam agenda sepak bola Tanah Air secara keseluruhan, bahkan sampai agenda tahun depan.
Satu-satunya harapan PSSI dan PT LIB adalah Liga 1 dan Liga 2 akan benar-benar segera bisa bergulir pada November 2020 dan tidak harus sampai mundur lagi.
"Kalau dilanjutkan Desember atau Januari 2021, sulit bagi PT Liga Indonesia Baru untuk memutar kompetisi. Sebab, April sudah memasuki bulan puasa dan Mei-Juni, kita akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20," ucap Iriawan.
"Jadi kalau dipaksakan pun pada bulan Agustus 2021. Tetapi, itu juga sulit bagi PSSI dan klub-klub Liga 1 untuk mengikuti agenda FIFA dan AFC," tuturnya.
(*)
Lihat postingan ini di Instagram
Source | : | PSSI |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |