SportFEAT.COM - Penundaan kembali Liga 1 dan Liga 2 Indonesia akibat COVID-19 semakin mengancam agenda kompetisi sepak bola Tanah Air.
Liga 1 dan Liga 2 resmi kembali ditunda selama satu bulan lagi.
Dari awalnya dijadwalkan bergulir 1 Oktober 2020 kini menjadi mundur pada November mendatang.
Penundaan Liga 1 dan Liga 2 ini tidak lepas karena masih tingginya grafik kasus positif dan kematian akibat COVID-19 di Indonesia.
Baca Juga: Laga Timnas U-19 Indonesia vs Dinamo Zagreb Jadi Ajang Debut Pemain Klub Liga 2
Sehingga hal tersebut membual Kepolisian Repupblik Indonesia (Polri) belum bisa memberikan izin PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) untuk menggelar pertandingan.
Ketua Umum PSSI, Mochaman Iriawan menghormati dan keputusan dari pihak Kepolisian.
Pasalnya, alasan keamanan, kesehatan dan keamanan negara jelas menjadi prioritas utama di kondisi seperti ini.
Iriawan pun mengapresiasi klub-klub yang sudah mempersiapkan diri dan masih terus bersemanagat serta bersabar menanti kompetisi bergulir kembali.
Kendati demikian, kembali ditundanya Liga 1 dan Liga 2 ini sekaligus mulai memberikan dampak yang signifikan terhadap eksositem sepak bola.
Terutama bagi mereka yang menggantungkan hidupnya dari kompetisi sepak bola.
Baca Juga: Juventus Ditahan Imbang AS Roma, Cristiano Ronaldo Malah Soroti Peran Andrea Pirlo
"Tentunya akibat penundaan dari kompetisi ini, dampak langsungnya kepada pemain, perangkat pertandingan dan seluruh ekosistem sepak bola," ujar Iriawan dikutip SportFEAT.com dari laman resmi PSSI.
"Sebab mereka menggantungkan hidupnya dari sepak bola," tukas pria yang akrab disapa Iwan Bule itu.
Di samping itu, PSSI sendiri pun harap-harap cemas dengan situasi saat ini.
Baca Juga: Shin Tae-yong Amati Satu Hal Paling Meningkat Usai Timnas U-19 Indonesia Kandaskan Dinamo Zagreb
Jika COVID-19 masih belum bisa terkendali maka hal itu pun akan mengancam agenda sepak bola Tanah Air secara keseluruhan, bahkan sampai agenda tahun depan.
Satu-satunya harapan PSSI dan PT LIB adalah Liga 1 dan Liga 2 akan benar-benar segera bisa bergulir pada November 2020 dan tidak harus sampai mundur lagi.
"Kalau dilanjutkan Desember atau Januari 2021, sulit bagi PT Liga Indonesia Baru untuk memutar kompetisi. Sebab, April sudah memasuki bulan puasa dan Mei-Juni, kita akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20," ucap Iriawan.
"Jadi kalau dipaksakan pun pada bulan Agustus 2021. Tetapi, itu juga sulit bagi PSSI dan klub-klub Liga 1 untuk mengikuti agenda FIFA dan AFC," tuturnya.
(*)
Lihat postingan ini di Instagram
Source | : | PSSI |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |