Project Leader Yamaha, Takahiro Sumi menegaskan bahwa timnya akan menemukan cara lain.
"Kami harus berkembang dari sebelumnya untuk meningkatkan kekuatan kami," ujar Takahiro Sumi dikutip SportFEAT dari Autosport.
"Kecepatan dan hadling tikungan sekarang bukan hanya jadi poin kuat Yamaha. Kami sadar kompetitor lain, terutama Suzuki, meningkat pesat di aspek ini," ujar dia.
Baca Juga: Alex Marquez Bongkar Penyebab Gagal Hattrick Podium MotoGP 2020
Sebagi bagian dari langkah penghematan akibat COVID-19, MotoGP memang melarang semua tim pabrikan (kecuali KTM) mengembangkan mesin mereka. Sehingga pada MotoGP 2021, mereka tetap wajib menggunakan mesin mereka saat ini.
Tak mau kehilangan akal Yamaha rupanya sudah bersiap untuk cari cara lain demi tetap bisa mengembangkan motor mereka tanpa harus melanggar aturan freeze angine.
Baca Juga: Marc Marquez Terancam Tak Bisa Kembali Moncer, Ada Kemungkinan Bakal Jalani Operasi Ke-3
"Memang pengembangan mesin dibekukan untuk tahun depan. Tapi mesin adalah satu elemen, dan kami dapat menemukan cara lain untuk meningkatkannya pada musim depan," ujar Sumi.
"Kami sudah berada di jalur yang benar, namun masih banyak pekerjaan yang harus kami lakukan untuk capai target," pungkasnya.
Yamaha sempat melakukan uji tes kanlpot baru pada tes pasca-MotoGP San Marino, dari bentuk honey comb menjadi bentuk yang lebih sederhana.
Perubahan bentuk knalpot itu diketahui bertujuan sebagai upaya menemukan kecepatan, tetapi tampaknya masih belum mendapat hasil memuaskan.
Lihat postingan ini di Instagram
Source | : | Autosport |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |