Sebab sejauh ini di era MotoGP belum pernah ada pembalap yang jadi juara dunia tanpa memenangi satu seri pun.
Menjelang tiga seri tersisa tahun ini membuat Mir semakin dihinggapi ekspektasi tersebut.
Namun alih-alih merasa terbebani, pembalap 23 tahun itu justru menyebut bahwa seharusnya porsi tekanan jauh lebih besar ada pada rivalnya, Fabio Quartararo.
Baca Juga: Marc Marquez Dipastikan Absen di MotoGP Eropa 2020, Indikasi Batal Comeback Musim Ini?
"Fabio yang seharusnya mendapat lebih banyak tekanan," ucap Joan Mir kepada Teledeporte.
"Sebab, dia sudah diharapkan jadi juara dunia setelah melihat penampilannya musim lalu," kata Mir lagi.
Fabio Quartararo dan Joan Mir sama-sama menjadi pembalap debutan kelas utama pada musim 2019.
Dan Fabio memang lebih sukses mencuri perhatian berkat penampilannya yang mampu mengimbangi Marc Marquez (Repsol Honda).
Selain itu, di awal musim ini Fabio Quartararo sempat tampil menjanjikan. Ia menjadi juara dua seri beruntun di Spanyol dan satu seri di Catalunya.
Source | : | Motosan.es,Teledeporte |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |