SportFEAT.COM - Pembalap Suzuki Ecstar, Joan Mir justru merasakan mimpi buruk sebelum memastikan gelar juara dunia MotoGP 2020.
Joan Mir telah dipastikan jadi juara dunia MotoGP 2020 pada gelaran MotoGP Valencia 2020 pekan lalu.
Tetapi, pengalaman tak mengenakkan justru dialami Joan Mir saat ia segera memastikan diri menjadi juara dunia MotoGP 2020.
Sebelum balapan, Mir sebenarnya sudah bisa memperkirakan posisi finis berapa yang harus ia dapatkan untuk memastikan diri sebagai juara dunia.
Baca Juga: Sempat Marah ke Yamaha, Franco Morbidelli Kini Ambil Hikmah Besar Dibekali Motor Lawas
Baca Juga: Dibayangi Mitos Angker, Manajer Tim Suzuki Ecstar Pasrahkan Pilihan Joan Mir Soal Ganti Nomor Start 1 di MotoGP 2021Namun siapa sangka, gelaran MotoGP Valencia kemarin itu justru menjadi seri yang paling sulit bagi pembalap asal Spanyol itu.
Joan Mir bahkan merasa sepanjang balapan ia seperti merasakan sebuah mimpi buruk.
"Sesi balapan itu benar-benar sebuah mimpi buruk," kata Joan Mir dikutip SportFEAT dari Autosport.
Joan Mir mengawali balapan dari start ke-12. Sebelumnya saat menjalani latihan bebas, ia pun sempat mengalami crash.
Adapun sepanjang balapan bergulir, pembalap 23 tahun itu pun tidak tampil melesat seperti biasanya.
Mir beberapa kali masih tertahan di posisi luar sembilan besar sebelum akhirnya ada dua rider -Johann Zarco dan Takaaki Nakagami- di depannya yang jatuh.
Baca Juga: Jorge Lorenzo Lewat, Valentino Rossi Ungkap Sosok yang Pas Jadi Pembalap Penguji Yamaha
Gap waktu antara Mir dengan pembalap di depannya juga sempat jauh, bahkan ketika ia berusaha menyalip Aleix Espargaro (Apirlia) terlihat tidak mudah pula.
"Saya merasa balapan tersebut terasa lebih sulit dari seri-seri lainnya sepanjang musim ini," kata Mir.
"Rasanya aneh sekali untuk memahami situasi tersebut, karena saya sendiri tidak tahu alasannya bisa seperti itu," ucap dia lagi.
Baca Juga: Suzuki Membuktikan Diri Bisa Menang meski Berbekal Motor Sederhana
Joan Mir sempat mendapatkan kode mapping 2 ketika balapan tersebut.
Kemungkinan ada sinyal dari Suzuki untuk memintanya agar tetap berhati-hati memgamankan posisi.
Mir pun mengakui bahwa ia sudah tak terlalu peduli dengan hasil balapannya kemarin, yang terpenting akhirnya ia mampu mengunci gelar juara dunia.
"Saya tidak peduli dengan hasil balapan itu, yang penting kami berhasil meraih gelar juara dunia. Tetapi betul, saya akui saya benar-benar menderita di balapan tersebut," ungkap dia.
"Saya punya banyak momen selama menjalani balapan dan saat itu saya justru merasa tidak nyaman membalap dengan normal," tukasnya.
Keberhasilan Joan Mir jadi juara dunia musim ini membuatnya jadi pembalap Suzuki keenam yang sukses meraih titel tersebut.
Manisnya lagi, kemenangannya tahun ini bertepatan dengan ulang tahun berdirinya Suzuki yang ke-100 tahun.
Lihat postingan ini di Instagram
Source | : | Autosport |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |