SportFEAT.COM- Casey Stoner mengaku dirinya prihatin dengan kondisi Fabio Quartararo, Maverick Vinales, dan Andrea Dovizioso Dovizioso yang lebih mementingkan sosial media.
MotoGP sejauh ini tidak pernah kehilangan penggemar setianya meski beberapa nama besar telah memutuskan untuk pensiun.
Sebab akan ada nama-nama baru yang akan menggantikan tempat para pembalap lama, sebut saja Marc Marquez yang kini sudah punya nama di MotoGP berkat torehan gelar juaranya.
Kemudian baru-baru ini, muncul sosok Joan Mir yang berhasil mencuri perhatian setelah sukses mengunci gelar juara dunia pertamanya di MotoGP 2020 pada usia 23 tahun.
Sejauh ini pembalap senior yang masih aktif balapan bahkan untuk musim depan adalah pembalap asal Italia yakni Valentino Rossi.
Baca Juga: Pindah ke Petronas Yamaha, Valentino Rossi Bakal Super Sibuk di MotoGP 2021
Sementara itu para pembalap yang satu angkatan dengan Rossi kebanyakan sudah memutuskan untuk pensiun seperti Dani Pedrosa, Jorge Lorenzo, dan Casey Stoner.
Kebanyakan para pembalap yang sudah pensiun akan memilih menjadi pembalap penguji di salah satu tim atau menjadi kru di balik layar.
Namun tidak dengan Stoner, dirinya kini lebih banyak mengamati perkembangan dari olahraga yang pernah ia geluti dahulu.
Baru-baru ini Stoner mengaku dirinya amat prihatin dengan keadaan para pembalap MotoGP khususnya Quartararo, Vinales, dan Dovizioso yang menurutnya sudah tak menaruh hati sepenuhnya di lintasan.
Baca Juga: Bos Yamaha Beri Garansi Istimewa untuk Valentino Rossi Meski Perkuat Tim Satelit di MotoGP 2021
Ketiga pembalap ini menurut Stoner lebih sibuk dengan aktivitas di sosial media seperti di instagram.
"Mereka (Quartararo, Vinales, Dovizioso) tersesat, saya bertanya-tanya apakah para pembalap hari ini bekerja keras atau tidak," ujar Stoner dilansir SportFEART.COM dari Tuttomotoriweb.
"Ada pembalap yang bahkan membuat kesalahan yang tidak bisa dimaafkan, meski begitu mereka masih bisa terus tersenyum,"
"Mereka tampak lebih perhatian dengan instagram ketimbang dengan trek (balapan)," tambah Casey Stoner.
Baca Juga: Aprilia Sudah Kantongi 2 Nama Pembalap yang Bakal Gantikan Andrea Iannone pada MotoGP 2021
Stoner kemudian berikan kritiknya pada sistem MotoGP saat ini yang lebih mengedepankan alat eletronik ketimbang kemampuan pembalap.
Tak hanya itu, Stoner juga heran mengapa musim MotoGP 2020 ini banyak diselenggarakan di Spanyol.
Tercatat ada empat seri balapan yang diselenggarakan di Spanyol musim ini, dua di awal musim, dan dua lagi di penghujung musim.
"Ada terlalu banyak (alat) elektronik jadi pilot tidak lagi penting dan kontrol dapat melakukan segalanya sendirian,"
Baca Juga: Ungkapan Hati Bos Yamaha usai Ditinggal Valentino Rossi ke Tim Satelit
"Dan mengapa ada begitu banyak balapan yang diselenggarakan di Spanyol? Saya tidak mengerti," ujar Stoner.
Casey Stoner juga menyesalkan ketidak sabaran Marc Marquez untuk kembali ke lintasan yang justru membuatnya cedera lebih lama.
"Seandainya dia (Marquez) mau menunggu tanpa memaksakan kembalinya, dia akan berhasil memenangkan gelar,"
"Bahkan dengan memulai balapan dari tengah (seri), dia sangat superior, kami melihatnya di Jerez sebelum kecelakaan," ujar Stoner.
Baca Juga: Asapi Alex Marquez, Pembalap Afrika Selatan Ini Jadi Rookie of The Year MotoGP 2020
Terakhir Stoner mengatakan bahwa sosok Joan Mir memang sudah layak untuk menjadi juara dunia karena sejauh ini dia yang paling banyak bekerja keras.
"Dialah yang paling banyak bekerja dan menunjukan konsistensi paling banyak, dia bukan yang paling berbakat, tapi dia pantas menang," ujar Stoner.
Lihat postingan ini di Instagram
Source | : | Tuttomotoriweb.com |
Penulis | : | Ridwan Budiman |
Editor | : | Nestri Yuniardi |