Meski begitu, ada pula yang menilai bahwa kesalahan besar sebenarnya ada di pihak dokter.
Adalah pengamat kondang MotoGP, Carlo Pernat yang menyatakan demikian.
Dalam kacamata Pernat, dokter pertama yang menangani Marc Marquez disebut sebagai biang keladi penyebab cedera tak berkesudahan dari juara dunia delapan kali itu.
Baca Juga: Calon Pembalap Debutan di MotoGP 2021 Ini Sudah Tandai Valentino Rossi
Menurutnya, saat Marc Marquez dan Repsol Honda berniat segera balapan lagi, seharusnya dokter saat itu menahannya dengan tegas.
Namun faktanya, kala itu Dokter Xavier Mir dan tim yang menangani Marquez justru membolehkan The Baby Alien balapan lagi. Sekali lagi, hanya berselang empat hari pascaoperasi pertama.
Baca Juga: Marc Marquez Infeksi Usai Jalani Operasi Ketiga, Nasibnya di MotoGP 2021 Semakin Tak Menentu
"Kesalahanya ada pada para dokter (yang menangani Marc saat itu)," ujar Carlo Pernat dikutip SportFEAT dari GPOne.
"Karena seorang pembalap akan tetap membalap bahkan jika dia terluka fatal," sambungnya.
Hampir semua pembalap memiliki ambisi dan tujuan besar dalam karier mereka, terlebih bagi seorang Marc Marquez yang dikenal punya nyali besar.
Baca Juga: Bukan Marc Marquez, Inilah 2 Calon Pembalap Panutan Jika Valentino Rossi Pensiun
Tak ayal, Pernat pun menilai seharusnya pada kondisi ini, dokter menjadi penahan hasrat Marquez yang sudah pasti tak mau absen lama-lama dan tertinggal dari rivalnya.
"Setiap pembalap punya caranya sendiri, bahkan jika mereka merasa buruk, mereka ingin balapan," kata pria asal Italia tersebut.
"Kita bicara tentang orang-orang yang memilih merendahkan diri sendiri ketimbang tidak balapan dan Marc adalah salah satunya. Dia akan tetap membalap meski dia terluka parah," lanjutnya'.
Source | : | GPOne.com,Honda Racing Corporation |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |