SportFEAT.COM - Dokter pertama yang menangani Marc Marquez usai kecelakaan dituding jadi biang berlarut-larutnya cedera pembalap Repsol Honda tersebut.
Marc Marquez kembali harus menerima kenyataan pahit setelah menjalani operasi ketiga beberapa hari lalu.
Ada temuan infeksi yang terjadi pada lengan kanan Marc Marquez dan hal tersebut bahkan sempat diduga bisa membuat ia kembali naik meja operasi lagi untuk keempat kalinya.
Terlepas dari hal itu, cedera Marc Marquez yang tak kunjung sembuh ini sebenarnya berawal dari kecelakaan yang dialaminya pada seri perdana MotoGP 2020 di Spanyol, Juli lalu.
Baca Juga: Saat Valentino Rossi Raih Juara Dunia Pertamanya, Luca Marini Masih dalam Gendongan
Setelah menjalani operasi pertama, pembalap 27 tahun tersebut nekat untuk langsung kembali tampil balapan hanya berselang empat hari pascaoperasi.
Namun hasilnya pun sudah bisa ditebak.
Marquez yang belum benar-benar fit nyatanya hanya mampu menyelesaikan satu putaran kualifikasi di seri Andalusia hingga akhirnya benar-benar absen dari sisa kompetisi MotoGP 2020.
Banyak pihak yang mulai menyayangkan sikap nekatnya Marquez kala itu.
Meski begitu, ada pula yang menilai bahwa kesalahan besar sebenarnya ada di pihak dokter.
Adalah pengamat kondang MotoGP, Carlo Pernat yang menyatakan demikian.
Dalam kacamata Pernat, dokter pertama yang menangani Marc Marquez disebut sebagai biang keladi penyebab cedera tak berkesudahan dari juara dunia delapan kali itu.
Baca Juga: Calon Pembalap Debutan di MotoGP 2021 Ini Sudah Tandai Valentino Rossi
Menurutnya, saat Marc Marquez dan Repsol Honda berniat segera balapan lagi, seharusnya dokter saat itu menahannya dengan tegas.
Namun faktanya, kala itu Dokter Xavier Mir dan tim yang menangani Marquez justru membolehkan The Baby Alien balapan lagi. Sekali lagi, hanya berselang empat hari pascaoperasi pertama.
Baca Juga: Marc Marquez Infeksi Usai Jalani Operasi Ketiga, Nasibnya di MotoGP 2021 Semakin Tak Menentu
"Kesalahanya ada pada para dokter (yang menangani Marc saat itu)," ujar Carlo Pernat dikutip SportFEAT dari GPOne.
"Karena seorang pembalap akan tetap membalap bahkan jika dia terluka fatal," sambungnya.
Hampir semua pembalap memiliki ambisi dan tujuan besar dalam karier mereka, terlebih bagi seorang Marc Marquez yang dikenal punya nyali besar.
Baca Juga: Bukan Marc Marquez, Inilah 2 Calon Pembalap Panutan Jika Valentino Rossi Pensiun
Tak ayal, Pernat pun menilai seharusnya pada kondisi ini, dokter menjadi penahan hasrat Marquez yang sudah pasti tak mau absen lama-lama dan tertinggal dari rivalnya.
"Setiap pembalap punya caranya sendiri, bahkan jika mereka merasa buruk, mereka ingin balapan," kata pria asal Italia tersebut.
"Kita bicara tentang orang-orang yang memilih merendahkan diri sendiri ketimbang tidak balapan dan Marc adalah salah satunya. Dia akan tetap membalap meski dia terluka parah," lanjutnya'.
Pernat pun juga menilai bahwa ada kemungkinan sebenarnya pihak Marquez bisa saja sudah berniat melayangkan gugatan atas 'kecerobohan' dokter tersebut.
"Saya pikir masalah terbesar dalam konteks ini adalah dokter-dokter yang memberi izin Marc untuk membalap saat itu," ucap Pernat.
Baca Juga: Pol Espargaro Mau Buktikan Repsol Honda Tak Harus Bergantung pada Marc Marquez Seorang
"Saya tidak menyalahkan Marquez atau Puig, tapi saya percaya ada sebuah gugatan tertunda dan itu mungkin sudah mulai antara keluarga Marquez dan dokter itu," tukasnya.
Hingga saat ini Marc Marquez total sudah menjalani operasi tiga kali pada tulang humerus kanannya, dimulai dari Juli, Agustus dan terakhir pada Kamis (3/12/2020) lalu.
Pada operasi ketiga kemarin, Marc Marquez tidak lagi mempercayakan lengannya pada Dokter Xavier Mir di Barcelona, dan beralih pada tim dokter di Ruber Internacional Hospital, Madrid.
Pada operasi ketiga itu, Marquez ditangani lima dokter spesialis sekaligus yakni dr. Samuel Antuna, Ignacio Roger de Ona, Juan de Miguel, Aitor Ibarzabal, dan Andrea Gracia Villanueva.
Source | : | GPOne.com,Honda Racing Corporation |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |