SportFEAT.COM - Fakta baru terungkap bahwa ternyata dokter pertama yang menangani operasi Marc Marquez juga pernah melakukan kesalahan yang sama kepada Jack Miller.
Berlarut-larutnya cedera Marc Marquez ditengarai akibat kesalahan dokter.
Kesalahan dalam permasalahan cedera Marquez yang tidak kunjung sembuh dianggap terletak pada dokter pertama yang menanganinya saat itu.
Dokter pertama yang menangani Marc Marquez setelah kecelakaan di seri perdana MotoGP 2020 di Jerez, Spanyol pada Juli lalu adalah Dokter Xavier Mir dan Dokter Angel Charte.
Opini tersebut sudah disampaikan oleh beberapa pengamat MotoGP seperti Carlo Pernat dan mantan manajer tim HRC, Livio Suppo.
Merujuk pada pendapat Carlo Pernat, dokter seharusnya melarang Marquez balapan terlalu cepat setelah operasi.
Karena dalam kondisi apapun, seorang pembalap pasti punya nyali untuk tetap nekat.
Maka dari itu, izin dari Dokter Mir dan Dokter Charte yang saat itu menyatakan Marquez fit dan boleh naik kuda besi lagi dinilai jadi akar permasalahan kasus ini.
Bahkan, Pernat menduga bahwa ada kemungkinan keluarga Marquez sudah berencana melakukan gugatan terhadap dokter tersebut karena kasus ini bisa mengancam karier Marquez, tetapi mungkin masih dirahasiakan.
Sementara itu, Livio Suppo dengan gamblang menyalahkan pihak dokter, karena mereka dianggap telah lalai dengan mengizinkan Marc Marquez tetap nekat balapan bahkan hanya 4 hari pascaoperasi pertama.
Baca Juga: Alasan Sederhana Cal Crutchlow Memilih Pensiun dari MotoGP
Membolehkan Marc langsung balapan setelah beberapa hari naik meja operasi dianggapnya sebagai kelalaian luar biasa yang seharusnya tidak terjadi sejak awal andai dokter melarangnya.
"Saya selalu mengatakan bahwa kesalahan dalam kasus ini terletak pada para dokter," ucap Livio Suppo dikutip SportFEAT.com dari GPOne.
Baca Juga: Titik Lemah Joan Mir Terbongkar Meski Dikenal sebagai Pembalap yang Pandai Menikung di Menit Akhir
Di samping itu, Livio Suppo ternyata juga mengungkap fakta lain.
Suppo mengatakan bahwa kedua dokter tersebut, ternyata juga pernah melakukan kelalaian yang sama pada pembalap Pramac, Jack Miller.
Kasus itu terjadi saat Jack Miller masih bernaung di tim Marc VDS Honda pada 2016 silam.
"Hal serupa seperti ini saya rasakan juga terjadi pada 2016 ketika Miller mengalami kecelakaan dan patah tulang belakang," ujar Suppo.
"Dokter yang sama yang kemarin mengizinkan Marc, dokter Mir dan Charte juga memberikan izin pada Miller, dan saya sempat bingung waktu itu," tukasnya.
Saat itu, Suppo yang melepas jabatannya dari HRC pada 2017 lalu merasa ada yang tak beres. Hingga ia pun bertanya pada mantan manajer Ducati sekaligus kawannya, Filippo Preziosi untuk meminta rekomendasi dokter lain.
"Setelah (Miller) kecelakaan saya menghubungi Filippo Preziosi dan minta dia menunjukkan ke saya dokter lain yang dapat diminta pendapatnya. Dan mereka semua mengatakan pada saya bahwa Jack seharusnya tidak boleh balapan," kata Suppo.
Baca Juga: Paul Pogba Makin Tak Bahagia dan Lebih Baik Segera Dijual Saja oleh Manchester United
"Para dokter lain itu bilang Jack tidak boleh langsung balapan dalam waktu dekat karena jika dia kecelakaan lagi ada risiko kelumpuhan yang sangat tinggi," ujarnya.
"Saat itu saya tidak bisa langsung meyakinkan Jack (untuk absen), dia tetap balapan sampai 3 seri MotoGP sebelum akhirnya berhenti,"
"Saya masih ingat banyak yang mengira dia lambat dan tidak berguna saat balapan, padahal saat itu dia tidak bisa cepat karena cedera," tukas Suppo lagi.
Baca Juga: Murid Valentino Rossi Percaya Marc Marquez Masih Trengginas saat Comeback Nanti
Di sisi lain, Marc Marquez sendiri saat ini masih menjalani pemulihan pascaoperasi ketiga, setelah ditemukan infeksi pada lengan kanannya.
Temuan infeksi tersebut sebenarnya terjadi dari operasi kedua, namun pada operasi ketiga kambuh lagi.
Pada operasi ketiga, Kamis (3/12/2020) lalu, Marquez pun sudah tidak mempercayakan lengannya pada Dokter Mir dan Dokter Charte lagi.
Juara dunia delapan kali itu menjalani oeprasi ketiga di Rumah Sakit Ruber Internacional, di Madrid dan ditangani lima orang dokter spesialis yakni dr. Samuel Antuna, Ignacio Roger de Ona, Juan de Miguel, Aitor Ibarzabal, dan Andrea Gracia Villanueva.
Source | : | GPOne.com |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |