Dalam wawancara bersama GPOne baru-baru ini, Livio Suppo menyayangkan beberapa keputusan Repsol Honda tersebut.
Pembalap pertama yang diabaikan Honda saat itu adalah Joan Mir.
Mir pernah bernaung di Leopard Racing Honda saat berhasil menjadi juara dunia Moto3 2017. Sayangnya, potensinya saat itu justru tidak disadari Repsol Honda.
Baca Juga: Ternyata Ini Alasan Valentino Rossi Masih Belum Ingin Punya Momongan
"Saat saya masih di Honda, saya berbicara pada Mir dan saya pikir dia bisa mewarisi slot milik Dani Pedrosa. Setelah saya pergi dari Honda, sejauh yang saya tahu negosiasi dia dengan Repsol Honda terus berjalan," kata Livio Suppo.
"Namun ternyata Alberto Puig saat itu mengatakan pada Mir bahwa Mir memang akan menandatangani kontrak Honda tetapi ia tidak dapat jaminan di tim," tukas Suppo.
Ketidakpastian di Repsol Honda jelas membuat Mir meragu, hingga akhirnya ia pun mendapat tawaran dari tim pabrikan lainnya, Suzuki Ecstar di bawah manajemen Davide Brivio.
"Mir ingin tim pabrikan dan dia pun akhirnya lebih pilih Suzuki (karena lebih pasti) daripada ditaruh tim satelit Honda," ucap Suppo.
"Kalau saja sata itu mereka mengambil Mir untuk menggantikan Jorge Lorenzo (musim ini) mereka akan berjuang untuk gelar dan mengamankan masa depan mereka," ujarnya.
"Menyangkut masa depan mereka, mereka justru ambil Alex Marquez tetapi secara kebetulan, hanya karena Jorge Lorenzo pensiun," tukasnya.
Seperti diketahui, Joan Mir kini sukses menjadi juara dunia MotoGP 2020 bersama Suzuki Ecstar. Prestasinya ini bahkan dituai saat dia baru menjalani musim keduanya di kelas MotoGP setelah debut pada tahun lalu.
Source | : | GPOne.com,motosprint.corrieredellosport.it |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |