Raihan ini mengungguli pencapaian Fabio Quartararo dan bahkan Valentino Rossi serta Maverick Vinales dari tim pabrikan Monster Energy Yamaha.
"Awalnya saya sempat merasa jadi pembalap paling lemah di Yamaha," aku Franco Morbidelli dikutip dari Tuttomotoriweb.
"Semua pembalap Yamaha sangat kuat. Valentino Rossi memiliki banyak pengalaman, dia mahir menyetel motor,"
"Begitu juga Fabio yang super cepat, secepat Maverick. Saya tidak merasa dipandang sebelah mata, tetapi lebih merasa seperti ada di urutan terakhir (dari mereka semua)," kata Morbidelli lagi.
Baca Juga: Satu Kalimat Valentino Rossi yang Dibenci Pengamat MotoGP usai Raih Hasil Minor Musim Ini
Musim debut Morbidelli di kelas MotoGP memang tidak berjalan mulus. Pada 2018 lalu saat ia masih berhelm Marc VDS Honda, ia sering jad pembalap yang finis di barisan belakang.
Sedangkan pada 2019, pembalap berambut kriwil itu mulai bisa konsisten finis di 10 besar. Tetapi bayang-bayang rekan setimnya, Fabio Quartararo membuat nama Morbidelli masih tenggelam.
Baca Juga: Alex Marquez Akui Bisa Gila Debut di MotoGP 2020 Kalau Tidak Lakukan Hal Ini
Morbidelli tidak menampik jika musim ini jadi momen kebangkitan dia setelah mampu mengamankan runner-up juara dunia MotoGP 2020.
Banyak hal yang ia pelajari selama musim ini termasuk dari wejangan-wejangan Valentino Rossi selaku mantan gurunya di Akademi VR46.
Tak ayal, Morbidelli pun semakin berambisi untuk tampil lebih baik di musim depan, di mana ia akan jadi rekan satu tim Rossi di Petronas Yamaha.
Source | : | Tuttomotoriweb.com,Corse di Moto |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |