Syndrome tersebut merupakan gangguan saraf di bagian pergelangan hingga telapak tangan dengan gejala yang memunculkan rasa sakit, mati rasa dan kesemutan di ibu jari.
"Spencer adalah sang juara yang berada di momen terbaiknya saat itu. Dia pembalap terakhir yang mememnangi dua gelar juara dunia di tahun yang sama." ujar Chicho Lorenzo.
"Dia berada di puncak kariernya tetapi di musim berikutnya dia punya masalah dengan tangannya, syndrome kompartemen. Dia sempat berusaha bangkit, tapi... (tidak bisa)," imbuhnya.
Baca Juga: Satu Kalimat Valentino Rossi yang Dibenci Pengamat MotoGP usai Raih Hasil Minor Musim Ini
Kejadian semacam inilah yang diharapkan Chicho Lorenzo tidak akan menimpa Marc Marquez yang juga masih jadi pembalap dominan selama tujuh musim terakhir.
Pasalnya, buntut dari cedera berkepanjangan Marquez salah satunya tidak lepas dari kenekatan The Baby Alien untuk tampil balapan hanya berselang 4 hari pascaoperasi pertama.
Memang kasus ini juga melibatkan kelalaian dokter. Tetapi ambisi kuat Marquez untuk segera balapan lagi juga mesti dikendalikan sehingga tak akan kembali memperparah cedera yang ia derita.
Source | : | Motosan.es |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |