SportFEAT.COM - Cedera yang dialami Marc Marquez diharapkan tidak akan berakhir seperti kisah karier pembalap legendaris Honda, Freddie Spencer.
Teka-teki nasib Marc Marquez di MotoGP 2021 masih belum menemui titik terang.
Pembalap Repsol Honda 27 tahun itu saat ini diprediksi akan absen minimal selama enam bulan ke depan.
Rentang waktu tersebut membuat Marc Marquez kemungkinan besar melewatkan tes pramusim dan beberapa seri awal MotoGP 2021.
Baca Juga: Fabio Quartararo Minta Valentino Rossi Tak Usah Urusi Pengembangan Yamaha M1
Marc Marquez belum dibolehkan kembali balapan dalam waktu dekat setelah menjalani operasi untuk ketiga kalinya pada awal Desember lalu.
Operasi tersebut terpaksa dilakukannya karena cedera lengan kanan yang tak kunjung sembuh sejak mengalami kecelakaan di seri perdana MotoGP 2020.
Kasus cedera Marc Marquez yang tak kunjung sembuh ini turut mencuri perhatian beberapa pengamat.
Salah satunya adalah Chicho Lorenzo yang notabene ayah dari juara dunia lima kali, Jorge Lorenzo.
Chicho Lorenzo bersimpati dengan berlarutnya cedera Marquez.
Chicho berharap juara dunia delapan kali itu bisa benar-benar sembuh total tanpa kurang suatu apapun.
Sebab, ada kekhawatiran tersendiri dari Chicho agar Marquez tidak akan mengalami hal seperti Freddie Spencer.
"Mudah-mudahan (cedera) itu segera teratasi dan tidak akan seperti Freddie Spencer," ucap Chicho Lorenzo dikutip SportFEAT dari Motosan.es.
Baca Juga: Fans UFC tak Perlu Risau, Ini Si Islam yang akan Jadi Khabib Normagomedov Baru
Freddie Spencer adalah salah satu pembalap legendaris Honda yang berkarier di era80-an.
Sebelum Marc Marquez muncul, Freddie Spencer inilah yang memegang rekor sebagai juara dunia termuda di MotoGP.
Prestasi tersebut didapat Spencer ketika memenangi gelar juara dunia kelas 500cc di usianya yang baru menginjak 21 tahun.
Selain pernah jadi juara dunia termuda, Spencer juga mamou memenangi dua gelar juara dunia dari dua kelas berbeda dalam satu musim (500cc dan 250cc) pada musim 1985.
Sayangnya, musim 1985 yang jadi musim paling fenomenal Spencer itu juga sekaligus jadi musim terbaik terakhir yang ia cicipi di MotoGP.
Memasuki musim 1986-1988, Spencer sama sekali tak pernah memenangi gelar juara apapun hingga akhirnya memutuskan pensiun.
Kemuduran performa yang dialami Spencer tidak lepas dari gangguan pada tangan kanannya yang disebut syndrome Cafrpal Tunnel, akibat terlalu banyak tertekan pada bagian saraf tersebut.
Syndrome tersebut merupakan gangguan saraf di bagian pergelangan hingga telapak tangan dengan gejala yang memunculkan rasa sakit, mati rasa dan kesemutan di ibu jari.
"Spencer adalah sang juara yang berada di momen terbaiknya saat itu. Dia pembalap terakhir yang mememnangi dua gelar juara dunia di tahun yang sama." ujar Chicho Lorenzo.
"Dia berada di puncak kariernya tetapi di musim berikutnya dia punya masalah dengan tangannya, syndrome kompartemen. Dia sempat berusaha bangkit, tapi... (tidak bisa)," imbuhnya.
Baca Juga: Satu Kalimat Valentino Rossi yang Dibenci Pengamat MotoGP usai Raih Hasil Minor Musim Ini
Kejadian semacam inilah yang diharapkan Chicho Lorenzo tidak akan menimpa Marc Marquez yang juga masih jadi pembalap dominan selama tujuh musim terakhir.
Pasalnya, buntut dari cedera berkepanjangan Marquez salah satunya tidak lepas dari kenekatan The Baby Alien untuk tampil balapan hanya berselang 4 hari pascaoperasi pertama.
Memang kasus ini juga melibatkan kelalaian dokter. Tetapi ambisi kuat Marquez untuk segera balapan lagi juga mesti dikendalikan sehingga tak akan kembali memperparah cedera yang ia derita.
Source | : | Motosan.es |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |