SportFEAT.com – Greysia Polii menemukan servis mematikan yang membuat lawannya menjadi gelisah, servis itu ia temukan karena mengalami cedera.
Pemain ganda putri Indonesia, Greysia Polii kini memiliki variasi servis yang mematikan.
Servis merupakan permulaan bulu tangkis yang paling berperan penting untuk mendapatkan poin.
Meskipun tampak tidak berbahaya, servis dapat memberikan dampak mengejutkan bagi pemain lawan.
Atau mungkin dapat berbuah kesalahan sendiri akibat error, maupun menyangkut di bibir net.
Greysia Polii kini lebih sering melakukan forehand serve, servis itu menjadi senjata rahasia yang berkontribusi penting meraih kesuksesan di leg Asia.
Baca Juga: Dijuluki The Babies hingga Penerus Marcus/Kevin, Begini Respons Leo/Daniel
Greysia Polii/Apriyani Rahayu berhasil merebut YONEX Thailand Open dan mencapai semifinal TOYOTA Thailand Open, sebelum kehabisan tenaga di BWF World Tour Final 2020.
Dalam turnamen tersebut, Polii terlihat beberapa kali sering berganti teknik servis dalam pertandingan.
Dengan variasi servisnya itu, Polii sukses membuat lawan jadi gelisah.
Bukan tanpa alasan, sebelumnya Polii kesusahan melakukan servis backhand setelah cedera bahu pada tahun 2011.
Itulah penyebab ia beralih dari servis backhand ke forehand, tidak pernah terpikir olehnya cedera tersebut justru membawa berkah.
“Saya mengalami patah bahu pada tahun 2011 dan setelah itu saya tidak bisa mendapatkan servis backhand saya,” ucap Polii dilansir SportFEAT.com dari bwfbadminton.com.
Setelah bertahun-tahun, servis adalah kelemahan bagi Greysia Polii oleh karena itu ia harus mengatur strategi lain.
Baca Juga: Rela Pangkas Jam Tidur, Taufik Hidayat Bicara Pengorbanan Raih Emas Olimpiade Athena 2004
Polii sempat bertahan dengan servis backhandnya yang penuh kesalahan sampai pelatihnya memberi saran.
“Pelatih saya bilang, yang penting intinya, bukan metode servisnya. Jadi saya mengubahnya dari bulan pertama tahun lalu, dari Malaysian Masters,”
Sejak saat itu Polii selalu melakukan beberapa kombinasi servis backhand, dan forehand atau bahkan flick serve di setiap pertandingan.
Menurutnya variasi serve itu mampu melawan lawan yang tangguh seperti Kim Hye-rin, Lee So-hee dan Shin Seung-chan.
Namun akan menjadi masalah jika diterapkan di ganda putra maupun ganda campuran.
“Dengan pukulan keras seperti orang Korea, kita bisa mempertahankan pukulan keras itu. Ini akan menjadi masalah di ganda putra dan campuran, karena putra dapat melakukan smash lebih keras,” tambahnya
Siapa sangka, akibat cedera yang dideritanya kini Polii memiliki senjata servis mematikan dan membuat gelisah lawannya.
“Ini pekerjaan rumah buat saya,” pungkasnya.
Pemain berusia 33 tahun ini menilai bahwa ia masih dalam proses untuk menemukan servis yang lebih mematikan.
Dan itu merupakan pekerjaan rumah baginya untuk melawan cedera bahu yang pernah ia derita sebelumnya.
View this post on Instagram
Source | : | BWF Badminton |
Penulis | : | Bagas Dadiraka |
Editor | : | Nestri Yuniardi |