SportFEAT.com - Kecelakaan yang terjadi di ajang MotoGP dianggap lebih sering terjadi dibandingkan ajang sebelah, WSBK. Satu hal sepele diungkap sebagai biang keladinya.
Kasus kecelakaan di MotoGP lebih sering terjadi dibandingkan ajang balap sebelah, WSBK (World Superbike).
Tak jarang, kecelakaan MotoGP yang terjadi di setiap musim pun berlangsung dengan cara yang konyol.
Setidaknya hal itulah yang menjadi pendapat Jonathan Rea, pembalap WSBK yang sudah mengantongi 6 gelar juara dunia dalam 6 musim terakhir.
Baca Juga: Turun Kelas ke Tim Satelit pada MotoGP 2021, Begini Perasaan Adik Juara Dunia 6 Kali
Sebagai raja WSBK, Jonathan Rea sering mendapat tantangan untuk beralih ke MotoGP.
Namun, pembalap yang memperkuat tim Kawasaki itu tak pernah lagi tertarik dengan MotoGP setelah sempat mencicpinya pada 2013.
Salah satu hal yang membuat Rea yang ragu untuk membelot ke MotoGP adalah kasus kecelakaan yang sering terjadi.
Bagi Jonathan Rea, kecelakaan MotoGP kadang kala justru berlangsung cukup konyol.
"Saya penasaran mengapa begitu banyak kecelakaan di MotoGP," ucap Jonathan Rea dikutip Sportfeat.com dari GPOne.
"Di ajang tersebut, ada begitu banyak kecelakaan konyol yang seharusnya tidak terjadi," kata pembalap asal Irlandia Utara itu.
Baca Juga: Juara Tanpa Marc Marquez, Ini Cara Joan Mir Bungkam Haters di MotoGP 2021
Dari data yang didapat Sportfeat.com, kecelakaan di ajang MotoGP termasuk kelas Moto2 dan Moto3 sudah mencapai 722 crash, terhitung sejak 2010.
Johann Zarco (Pramac) adalah pembalap yang paling sering mengalami crash, khususnya pada musim 2019 hingga 2020 lalu.
Menurut Rea, salah satu hal yang membuat MotoGP jauh lebih banyak berisiko mengalami kecelakaan adalah karena jenis ban yang digunakan.
Baca Juga: Terungkap Satu Keinginan Alex Marquez Jika si Bayi Alien Kembali Tampil di MotoGP 2021
Ban MotoGP adalah Michelin, sementara WSBK adalah Pirelli.
Konstruksi dan karakter pengendalian dari kedua jenis ban itu sangat berbeda jauh.
"Menurut saya, di WSBK bannya jauh lebih mudah dikendalikan. Bannya sedikit prototipe dan performanya lebih aman," kata Rea.
"Ketika saya dulu masih di MotoGP, mengendalikan ban adalah yang paling sulit. Sebab itu, saya bmerasa bahwa banyaknya kecelakaan di MotoGP disebabkan karena ban," kata dia lagi.
Dikutip dari Motorsport, ban Pirelli diklaim memiliki daya cengkeraman lebih besar di lap awal, masa aus ban Pirelli juga lebih lama.
Meski begitu, Pirelli tidak bisa digunakan di ajang MotoGP, sebab karakterisitik motor MotoGP tidak cocok dengan ban tersebut.
Source | : | GPOne.com |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |