Akan tetapi, di musim 2019, Rea mulai menghadapi ujian terberat dalam kariernya.
Menyambut musim itu sebagai juara bertahan dalam 4 tahun terakhir, Rea justru dibuat frustrasi oleh satu pembalap anyar dari tim pesaing, Alvaro Bautista.
Kehadiran Alvaro Bautista di musim 2019 langsung membuat karier Rea terancam, bahkan sejak seri WSBK pertama bergulir.
Baca Juga: Turun Kelas ke Tim Satelit pada MotoGP 2021, Begini Perasaan Adik Juara Dunia 6 Kali
Sepanjang musim 2019 lalu, Rea dibayang-bayangi Bautista dan hampir dibuat gagal mempertahankan gelar juara dunianya.
Padahal, di musim 2019 ini, format balapan baru di ajang WSBK ini diterapkan. Yakni dengan menggelar 2 race panjang dan 1 race pendek.
Musim 2019 pun diakui Rea menjadi musim yang amat sulit baginya, bahkan ia mengaku menangis gara-gara Bautista.
"Bautista? Wah... dia membuatku menangis di tahun 2019," kenang Jonathan Rea, dalam wawancara terbarunya bersama GPOne.
Baca Juga: Juara Tanpa Marc Marquez, Ini Cara Joan Mir Bungkam Haters di MotoGP 2021
Rea masih ingat betul, di seri perdana WSBK 2019, di sirkuit Philip Island, Australia, ia gagal menang hanya 19 detik di belakang Bautista. Sejak itu ia sadar, hadirnya Bautista benar-benar membuat posisinya tak aman.
Source | : | GPOne.com |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |