SportFEAT.com - Siapa sangka, raja WSBK yang telah meraih juara dunia 6 kali, Jonathan Rea, pernah dibuat menangis gara-gara pembalap buangan Ducati.
Jonathan Rea sudah dikenal lama sebagai raja WSBK (World Superbike).
Pembalap asal Irlandia Utara itu dilabeli sebagai Marc Marquez-nya ajang WSBK.
Jonathan Rea telah berkecimpung di ajang WSBK sejak 2008 silam dengan bergabung bersama Honda.
Namun, kiprahnya sebagai raja WSBK dimulai sejak ia pindah ke Kawasaki pada 2015.
Baca Juga: Amanah Sakral Casey Stoner Ditujukan Khusus untuk Francesco Bagnaia
Begitu pindah bersama tim pabrikan Jepang itu, Jonathan Rea tampil mengganas hingga menggasak 14 gelar juara.
Kesuksesannya masih terus berlanjut hingga 3 tahun berikutnya.
Musim 2016, 2017 hingga 2018 didominasi oleh Rea hingga ia menjadi kebanggaan Kawasaki.
Bahkan sejak itu, Kawasaki mulai diperbincangkan mengapa tak beralih ke ajang MotoGP sekalian, seiring dengan dominasi Marc Marquez bersama Repsol Honda waktu itu.
Akan tetapi, di musim 2019, Rea mulai menghadapi ujian terberat dalam kariernya.
Menyambut musim itu sebagai juara bertahan dalam 4 tahun terakhir, Rea justru dibuat frustrasi oleh satu pembalap anyar dari tim pesaing, Alvaro Bautista.
Kehadiran Alvaro Bautista di musim 2019 langsung membuat karier Rea terancam, bahkan sejak seri WSBK pertama bergulir.
Baca Juga: Turun Kelas ke Tim Satelit pada MotoGP 2021, Begini Perasaan Adik Juara Dunia 6 Kali
Sepanjang musim 2019 lalu, Rea dibayang-bayangi Bautista dan hampir dibuat gagal mempertahankan gelar juara dunianya.
Padahal, di musim 2019 ini, format balapan baru di ajang WSBK ini diterapkan. Yakni dengan menggelar 2 race panjang dan 1 race pendek.
Musim 2019 pun diakui Rea menjadi musim yang amat sulit baginya, bahkan ia mengaku menangis gara-gara Bautista.
"Bautista? Wah... dia membuatku menangis di tahun 2019," kenang Jonathan Rea, dalam wawancara terbarunya bersama GPOne.
Baca Juga: Juara Tanpa Marc Marquez, Ini Cara Joan Mir Bungkam Haters di MotoGP 2021
Rea masih ingat betul, di seri perdana WSBK 2019, di sirkuit Philip Island, Australia, ia gagal menang hanya 19 detik di belakang Bautista. Sejak itu ia sadar, hadirnya Bautista benar-benar membuat posisinya tak aman.
"Musim 2019 adalah musim paling sulit bagi saya," ungkap Rea.
"Saya masih sangat mengingatnya, di balapan Phillip Island, saya masih ada di tikungan 3, sedangkan dia sudah di tikungan 4 (dan segera finis)," imbuhnya.
Meski menjalani musimnya dengan sulit, pada akhirnya Jonathan Rea mampu mempertahankan gelar juara dunia, sementara Bautista ada di peringkat kedua.
Sebelum debut di WSBK, Alvaro Bautista sendiri merupakan pembalap MotoGP yang pernah membela Ducati.
Namun di musim 2020, ia bercerai secara tak baik-baik dengan tim pabrikan Italia itu setelah posisinya terancam pembalap lain, Scott Redding.
Source | : | GPOne.com |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |