Pasalnya, dikatakan Fikri, protokol kesehatan di Swiss tidak begitu ketat seperti pada rangkaian turnamen leg Asia di Thailand, Januari lalu.
"Vaksinasi kemarin membuat saya sedikit tenang tetapi tetap harus waspada. Soalnya di sini tidak begitu ketat protokol kesehatannya. Sangat berbeda sekali dengan di Thailand lalu," ungkap Fikri dikutip Sportfeat.com dari Badminton Indonesia.
Baca Juga: Raja Bulu Tangkis Dunia Comeback, Viktor Axelsen Dapat Ancaman di All England 2021
Selain mewaspadai tentang pentingnya menjaga protokol kesehatan selama berada di Swiss, Bagas/Fikri juga mulai beradaptasi dengan cuaca dingin di sana.
Hal ini mereka rasakan tatkala terjun menjajal St. Jakobshalle untuk latihan perdana pada Senin (28/2/2021) kemarin.
Bagi mereka, butuh pemanasan lebih lama untuk bisa mendapatkan kondisi in bertanding.
Baca Juga: Tim Bulu Tangkis Indonesia Berangkat Ikuti Swiss Open 2021, 2 Ganda Putri Ini Ketinggalan?
"Alhamdulillah, saya merasa senang pada latihan perdana ini, apalagi sudah lama juga tidak pertandingan di Eropa. Jadi bawaannya happy. Dari segi lapangan juga enak, tidak ada angin. Jadi lebih cepat adaptasinya. Lampu juga tidak terlalu silau," ucap Bagas.
"Tapi di sini cuacanya dingin jadi harus pemanasan lebih lama," imbuhnya.
Senada dengan Bagas, Fikri juga menimpali bahwa faktor cuaca menjadi salah satu kendala yang membuat mereka harus lebih jeli mempersiapkan diri menjelang babak pertama bergulir.
Baca Juga: Tak Ada Teman di Tunggal Putra Indonesia, Shesar Kesepian di Swiss Open 2021
Fikri bahkan mengaku sempat sakit tenggorokan akibat perubahan suhu esktrem dari Jakarta ke Swiss.
"Di latihan perdana hari ini saya merasa kondisi cuacanya jauh berbeda dengan di Jakarta," jelas Fikri.
"Di sini lebih dingin jadi saya harus adaptasi lebih dulu. Tadi saat latihan tenggorokan agak sakit soalnya dingin," imbuhnya.
Source | : | Badminton Indonesia |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |