SportFEAT.COM - Direktur Tim Petronas Yamaha SRT Johan Stigefelt, mengkritik pembalap penguji Repsol Honda, Stefan Bradl lantaran satu hal.
Absennya Marc Marquez sepanjang balapan MotoGP 2020 membuat Repsol Honda pusing tujuh keliling.
Seperti yang diketahui, rider berjuluk The Baby Alien itu mengalami cedera patah tulang lengan humerus kanan.
Cedera itu didapatkan Marquez kala menggeber motor RC213V di seri pembuka MotoGP Spanyol pada Juli 2020.
Baca Juga: MotoGP 2021 - Waduh! Petronas Yamaha SRT Gaet Valentino Rossi Gara-gara Pandemi
Walhasil, pembalap berusia 28 tahun itu harus tiga kali masuk meja operasi dan terpaksa menanggalkan gelar juara dunia.
Absennya Marc Marquez membuat Repsol Honda menunjuk pembalap penguji Stefan Bradl naik kelas sebagai pengganti rider Spanyol.
Stefan Bradl hampir selalu mengikuti seluruh perlombaan meski tak sekali pun naik podium.
Pembalap asal Jerman itu lebih sering meramaikan barisan belakang atau di keluar dari posisi sepuluh besar.
Namun siapa sangka kehadiran Bradl sebagai pengganti Marquez ditanggapi dengan sinis oleh beberapa pihak.
Salah satu yang terang-terangan tak suka dengan Bradl adalah Direktur Tim Petronas Yamaha SRT, Johan Stigefelt.
Stigefelt menilai Honda diuntungkan oleh peran ganda yang dilakoni Stefan Bradl.
Meski telah menjadi pembalap reguler sepanjang musim lalu, Bradl masih mengemban tugas sebagai test rider bagi pabrikan Bersayap Satu itu.
"Stefan Bradl semakin menjadi pembalap reguler," ujar Stigefelt, seperti dikutip SportFeat.com dari Speedweek.com.
"Saya rasa tidak adil bahwa dia melakukan begitu banyak tes dan kemudian dia berpartisipasi dalam balapan seperti yang dia lakukan beberapa waktu terakhir,” lanjutnya.
Di sisi lain, Marc Marquez dipastikan masih belum bisa unjuk gigi di sesi tes pramusim MotoGP 2021 mendatang di Sirkuit Losail, Qatar pada 6-7 Maret.
Marc Marquez bahkan belum diketahui kapan akan kembali ke lintasan balap.
Stefan Bradl digadang-gadang masih akan mendapat kepercayaan mengisi kekosongan kursi yang ditinggalkan juara dunia enam kali.
“Ini adalah sesuatu yang harus dievaluasi dan kita harus mengevaluasi bersama dan akan kami bahas di Qatar,” pungkas Stigefelt.
Source | : | Speedweek.com |
Penulis | : | Nuranda Indrajaya |
Editor | : | Nuranda Indrajaya |