Di ajang prestisius tersebut, Lindaweni berhasil melesat ke babak semifinal alias mengunci raihan medali perunggu.
Keberhasilannya memijak babak 4 besar itu pun diraih dengan begitu fenomenal. Pasalnya, Lindaweni mampu mempermalukan ratu bulu tangkis dunia saat ini, Tai Tzu Ying di hadapan publik Istora Senayan.
Lindaweni yang sudah tertinggal 14-20 dan nyaris kalah, secara heroik mampu bangkit dan meraih 8 poin beruntun hingga membalikan keadaan.
Baca Juga: Swiss Open 2021 - Kalimat Sakti Coach Naga Air Bangkitkan Pram/Yere hingga Sukses Balaskan Dendam
Ia menang melalui epic comeback dan sukses memulangkan wakil Taiwan itu dengan skor akhir 14-21, 22-20, 21-12.
Di babak semifinal Kejuaraan Dunia 2015, Lindaweni kalah dari Saina Nehwal (India) dengan skor 17-21, 17-21. Namun prestasinya saat itu tetap bsia membuat Indonesia berbangga.
Lindaweni mampu berjajar di podium Kejuaraan Dunia 2015 bersama Carolina Marin (emas), Saina Nehwal (perak) serta Sung Ji-hyun (perak). Hingga saat ini belum ada lagi tunggal putri Indonesia yang menyamai prestasi Lindaweni itu.
Baca Juga: Swiss Open 2021 – Siap Ketemu Shesar Hiren Rhustavito, Viktor Axelsen Latihan Khusus
Satu tahun kemudian, Lindaweni Fanetri memutuskan gantung raket. Alasan utamanya ialah ingin fokus kuliah.
Selain fokus kuliah, Lindaweni juga mengaku sudah cukup lama menggeluti bidang olahraga dan ia menemukan passion baru di dunia bisnis.
Salah satu bisnis yang ia geluti adalah bisnis kuliner, tepatnya minuman kopi.
Source | : | Instagram,Badminton Indonesia,SportFEAT.com |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |