SportFEAT.com - Yamaha memang berhasil meraih 2 gelar juara di awal musim MotoGP 2021, tetapi faktor psikologis pembalap mereka masih dikhawatirkan.
Yamaha berhasil mengawali MotoGP 2021 dengan hasil cukup manis.
Terutama Monster Energy Yamaha yang sukses meraih 2 gelar juara dari MotoGP Qatar 2021 (Maverick Vinales) dan MotoGP Doha 2021 (Fabio Quartararo).
Hasil ini menjadi sinyal baik bagi tim pabrikan Jepang itu karena tahun ini mereka diperkuat 2 pembalap muda.
Baca Juga: Legenda MotoGP Ingatkan Rival: Marc Marquez Itu Berasal dari Planet Lain
Hal-hal menyenangkan bisa saja terus terjadi kedepannya.
Terlebih Yamaha juga melakukan perombakan di jajaran pimpinan mereka.
Kedatangan Takahiro Sumi sebagai Project Leader sejak 2019 lalu membuat Yamaha mulai berbenah.
Terutama soal penyatuan departemen komponen motor mereka.
"Sampai dua tahun lalu kami membagi motor menjadi 3 bagian, mesin, elektronik dan sasis. Tetapi dengan manajer proyek MotoGP baru Yamaha, Takahiro Sumi, kami sekarang menyatukannya," kata Manajer Tim Yamaha, Massimo Meregalli dikutip Sportfeat dari Corse di Moto.
"Kami selalu membahas tentang motor secara keseluruhan. Dengan cara ini, tidak ada bagian yang terabaikan," ucapnya.
Meski demikian, tantangan besar lainnya masih ditemui Yamaha.
Baca Juga: Resmi Comeback, Marc Marquez Harus Ingat Nesehat Aneh Legenda MotoGP Ini
Tim berlogo garpu tala itu tengah berkonsentrasi untuk memperhatikan faktor psikologis pembalap mereka.
Sebagaimana diketahui, musim 2020 lalu Yamaha hancur dan salah satu pembalap mereka Fabio Quartararo yang saat itu masih bernaung di tim satelit, mengalami masalah psikologis yang berimbas pada performanya.
Kini, dengan duo rider muda Maverick Vinales dan Fabio Quartararo di tim pabrikan, Yamaha tak boleh salah langkah lagi.
Baca Juga: Kualitas Fisik Para Penghuni Pelatnas PBSI Dibongkar Lewat 6 Tes Ini
"Ini adalah kesempatan di mana Maverick Vinales harus bekerja lebih banyak," kata Meregalli.
Vinales memang lebih muda dari Quartararo, dan kini tanggung jawabnya sebagai pembalap tim pabrikan lebih besar setelah ditinggal Valentino Rossi pindah ke Petronas Yamaha.
"Terkadang hanya dengan melihatnya (Vinales, kami bisa tahu apakah berjalan baik atau buruk,"
"Kalau dulu dengan Rossi sedikit berbeda. Rossi punya sifat optimistis dan tidak menyerah sebelum mencoba," kata dia.
View this post on Instagram
Source | : | Corse di Moto |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |