SportFEAT.com - Poul-Erik Hoyer Larsen jadi kandidat tunggal, diprediksi bakal kembali menjabat Presiden BWF untuk ketiga kalinya.
Poul-Erik Hoyer Larsen diperkirakan bakal kembali menjabat sebagai Presiden BWF untuk ketiga kalinya.
Prediksi ini berdasarkan pers rilis resmi BWF yang baru saja dipublikasikan pada Rabu (21/4/2021).
Dalam waktu dekat, BWF akan menggelar Rapat Umum Tahunan (AGM) yang ke-82 pada 22 Mei 2021.
Baca Juga: Ganda Putra Indonesia Jalani Tes Fisik, Herry IP: Masih Ada Atlet yang Belum Penuhi Standar
Dalam rapat tersebut akan dilaksanakan pemilihan dewan-dewan pengurus BWF di periode terbaru.
Dilansir Sportfeat dari laman BWF, hanya ada satu kandidat untuk 3 jabatan Dewan Eksekutif BWF.
Ketiga posisi itu adalah Presiden BWF dengan kandidat Poul-Erik Hoyer Larsen (Denmark), Wakil Presiden BWF dengan kandidat KhunyingPatama Leeswadtrakul (Thailand) serta Wakil Presiden Para-Badminton dengan kadidat Paul Kurzo (Swiss).
Ketiga sosok di atas dalam posisi petahana dan kemungkinan besar akan dipilih kembali tanpa lawan.
Artinya, keberlanjutan jabatan dan kekuasaan mereka di puncak kepemimpinan BWF akan terus berlanjut.
Khusus bagi Poul-Erik Hoyer, ini akan menjadi jabatan Presiden BWF untuk ketiga kalinya dalam kariernya.
Baca Juga: Berat Badan Berlebih, Praveen Jordan Dapat Servis Khusus dari Ahli Gizi PBSI
Mantan tunggal putra Denmark itu sudah menjabat Presiden BWF sejak tahun 2013.
Setelah pensiun, peraih medali emas Olimpiade Atlanta 1996 itu sudah lalu lalang di dunia kepemimpinan organisasi bulu tangkis.
Tercatat Poul-Erik pernah menjabat sebagai Presiden Badminton Europe pada 2007 dan sempat dinominasikan sebagai wakil Ketua Bulu Tangkis Denmark.
Belakangan ini nama Poul-Erik Hoyer Larsen menjadi sorotan akibat insiden tim Indonesia dipaksa mundur dari All England Open 2021.
Kasus tersebut sedikit mencoreng masa kepemimpinan Poul-Erik Hoyer selama menjabat sebagai Presiden BWF.
Pasalnya, sejauh ini Poul-Erik tergolong menjadi presiden BWF yang bersih dan bebas dari beragam skandal serta berhasil menyelamatkan wajah bulu tangkis dunia, dari para pendahulunya.
Sebagai informasi, sebelum Poul-Erik jadi Presiden BWF, jabatan di jajaran direksi lingkungan BWF selalu jadi rebutan.
Konflik internal BWF juga sering terjadi yang puncaknya membuat markas BWF pindah dari Inggris ke Malaysia sejak 2005 lalu.
Kemudian skandal Olimpiade 2012 juga menjadi mimpi kelam bulu tangkis dunia, namun sosok Poul-Erik Hoyer berhasil meyakinkan Komite Olimpiade Internasional agar tidak menghapus bulu tangkis dari ajang empat tahunan itu.
Selain itu, beberapa reformasi dalam teknis pertandingan bulu tangkis juga terjadi semasa kepemimpinan Poul-Erik.
Diantaranya batas tinggi servis 1,15 meter, tekonologi Hawk-Eye dan aturan lainnya berkaitan dengan kompetisi.
Terlepas dari itu, BWF juga akan mengadakan pemilihan dewan BWF lainnya yang akan membuka 20 posisi.
Ada 30 kandidat yang akan memperebutkan 20 posisi dewan BWF.
Indonesia sendiri punya satu wakil yakni atas nama Bambang Roedyanto yang biasa diaspa Koh Rudy, yang notabene Kepala Bidang Hubungan Luar Negeri PBSI.
View this post on Instagram
Source | : | BWF Badminton |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |