SportFEAT.com - Setelah pindah dari MotoGP ke Formula1, Davide Brivio ungkap perbedaan besar yang ia rasakan sejak menjadi CEO Alpine Renault.

Setelah sukses sepanjang MotoGP 2020 bersama Suzuki Ecstar, Davide Brivio mengambil langkah besar.

Davide Brivio meninggalkan Suzuki Ecstar dan mengambil peran penting sebagai Direktur Tim Alpine Renault.

Kini tugasnya pun terbilang tak mudah, sebab Brivio harus memulai semuanya dari nol.

Baca Juga: Belum Juga Tarung, Harga Diri Conor McGregor Sudah Diinjak Kamaru Usman

Ia harus bersaing dengan tim-tim kuat Formula 1 seprti Mercedes dan Red Bull.

Setelah memutuskan pindah dari MotoGP, Davide Brivio menghadapi tantangan besar di ajang jet darat tersebut.

Dalam wawancara terbarunya bersama Autosport, pria asal Italia itu berbicara tentang karier pertamanya di F1 dan menyoroti aspek paling mengejutkan dalam petualangan barunya.

Ia merasakan tantangan lebih besar di F1, sebab dia dan para kru mekanik lainnya dapat terhubung dengan pembalap yang berada di lintasan selama balapan bergulir, melalui komunikasi radio.

"Ini mungkin hal yang aneh, tapi perbedaan terbesar adalah radionya. Anda selalu berhubungan dengan pembalap, dengan teknisi balapan yang menyuruhnya melakukan ini, melakukan itu, menunggu sebentar, apa pun itu," ungkap Brivio.

Baca Juga: Persib Kalah Lagi Lawan Persija, Ini Alasan Robert Alberts Tolak Hadiri Jumpa Pers Piala Menpora 2021

DI MotoGP, komunikasi hanya dilakukan via papan dasbor yang menunjukkan selisih waktu dengan pembalap lawan di pinggir sirkuit, dekat garis start.

Angka di papan dasbor MotoGP itu akan selalu berubah-ubah seiring dengan posisi sang pembalap di setiap lap.

" Di MotoGP begitu balapan dimulai, pebalap sendirian. Di sini, Anda selalu berhubungan. Anda hampir seperti di dalam mobil F1. Saya pikir Anda jauh lebih terlibat dalam apa yang terjadi di trek," kata Brivio.

Baca Juga: Rookie Ganas Tumbang, Ducati Masih Punya 3 Jagoan Andalan di MotoGP 2021

Selain soal komunikasi, tantangan besar juga dirasakan Brivio terkait teknologi yang ada di F1, yang lebih kompleks ketimbang MotoGP.

"Ada banyak kesamaan sebenarnya, hanya saja tekonologinya lebih rumit," kata Brivio.

"Mobil itu lebih besar, lebih memiliki banyak bagian, lebih banyak informasi dan hal-hal yang diukur. Sehingga banyak hal yang harus dianalisis dan diperiksa. Ini sangat menarik dan saya sangat bersemangat," ucap Brivio.

 

 

 

View this post on Instagram

 

 

 

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom)