SportFEAT.com – Adik Valentino Rossi, Luca Marini berbagi membongkar tiga penyebab arm pump yang membuat Fabio Quartararo menderita di MotoGP Spanyol 2021.
Fabio Quartararo menjadi pembalap yang merasakan keganasan cedera arm pump di MotoGP Spanyol 2021 (2/5/2021).
Quartararo yang sempat memimpin balapan di Sirkuit Jerez harus rela finis di posisi ke-13 akibat masalah arm pump di lengan kanannya.
Cedera arm pump membuat pembalap berjuluk El Diablo menderita dan kesulitan untuk menarik tuas gas, mengerem, serta berbelok di Sirkuit Jerez.
Baca Juga: Tersimpan Kisah Haru di Balik Kemenangan Jack Miller si Juara MotoGP Spanyol 2021
Arm pump atau sindrom kompartemen disebabkan beban kerja yang berat yang ditopang lengan yang membuat pengencangan otot dan penyempitan pembuluh darah.
Akibatnya, lengan mengalami rasa sakit yang luar biasa bahkan mati rasa.
Tak cuma Quartararo, Jack Miller (Ducati Lenovo) dan Iker Lecuona (KTM) juga menderita akibat cedera arm pump kambuh di MotoGP Doha 2021
Kedua pembalap itu telah sukses menjalani operasi sebelum gelaran MotoGP Portugal 2021 pada bulan April.
Sementara Quartararo baru saja menjalani operasi arm pump pada (3/5/2021).
Baca Juga: Fabio Quartararo Satu-satunya Pembalap Yamaha yang Sukses Maksimalkan Kelebihan M1
Melihat kejadian yang diderita Quartararo di seri ketiga, pembalap rookie, Luca Marini pun angkat bicara.
Adik Valentino Rossi itu ternyata pernah mengalami nasib yang sama dengan pembalap Monster Energy Yamaha itu.
"Itu tidak sepenuhnya benar, saya pernah mengalami beberapa masalah dengan pompa lengan di masa lalu," ucap Marini dilansir SportFEAT.com dari Speedweek.com.
Baca Juga: Valentino Rossi Bongkar Penyebab Banyaknya Pembalap yang Alami Cedera Arm Pump
Marini pun membongkar tiga masalah yang jadi penyebab cedera arm pump ini.
Pertama adalah baju setelan balap yang terlalu ketat, yang pernah Marini alami.
“Armpump bisa berhubungan dengan banyak hal. Setelan kulit Anda mungkin agak terlalu ketat, seperti yang saya alami, misalnya.”
Kedua ialah posisi rem yang tidak presisi dengan kondisi tubuh.
“Mungkin juga tuas rem berada dalam posisi yang aneh,“ tambah Marini.
“Karena tidak mudah bagi mekanik untuk mengembalikan semuanya ke posisi yang persis sama saat mereka mengerjakan sepeda motor, membongkarnya di sela-sela balapan dan membangunnya kembali”
Baca Juga: Terlalu Banyak Ikut Campur, Jorge Lorenzo Bikin Pembalap Penguji Honda Ini Geram
“Satu milimeter lebih jauh ke atas atau ke bawah dapat memiliki konsekuensi ini.”
Terakhir yakni, Marini mengatakan arm pump bisa timbul akibat kondisi fisik pembalap yang kurang prima.
“Tapi itu juga bisa terjadi jika Anda tidak dipersiapkan dengan baik secara fisik, terutama otot bisep, trisep, dan dada," pungkasnya.
View this post on Instagram
Source | : | Speedweek.com |
Penulis | : | Bagas Dadiraka |
Editor | : | Nestri Yuniardi |