"Saya akhirnya menuntaskan satu lap, tapi jujur saya tidak tahu bagaimana itu berjalan, karena banyak pembalap lambat di sektor 1, sektor 3 dan 4," ungkap Quartararo dikutip Sportfeat dari Crash.net.
"Padahal kami melaju cepat di sini dan ini kan baru FP2. Bagi saya tidak ada gunanya melakukan (slip stream) pada FP2. Kalau saat kualifikasi, saya masih bisa mengerti, tapi untuk sekarang ya jangan lah," cetusnya.
Baca Juga: Terungkap! Ternyata Hal Ini yang Bikin Marc Marquez Minder kepada Valentino Rossi
Balapan untuk mencari slipstream atau istilah di MotoGP disebut tow (towing) memang menjadi masalah keselamatan utama yang masih memusingkan Race Director sampai sekarang.
Ada yang sebagian menganggap teknik tersebut merupakan teknik 'kotor' untuk ikut mendapatkan kecepatan dari lawan yang dibuntuti.
Hanya saja, di kelas MotoGP, belum ada hukuman yang dikenakan. Berbeda dengan kelas Moto2 dan Moto3 yang bisa dikenai hukuman tegas berupa start dari pit-lane mulai musim ini.
"Peserta di Moto2 dan Moto2 bisa kena hukuman pit-lane, kenapa MotoGP tidak? Kita semua kan sama, sama-sama membalap di ajang Kejuaraan Dunia MotoGP," tegas Quartararo.
Baca Juga: MotoGP Italia 2021 - Sirkuit Mugello Jadi Penentu Masa Depan Valentino Rossi, Siap-siap Pensiun?
"MotoGP memang kelasnya berbeda, tapi justru kami membalap lebih cepat dari 2 kelas itu, dan ini bisa berbahaya. Jadi bagi saya hukumannya juga harus sama dong dengan Moto3 dan Moto2," tegas dia lagi.
"Setiap saya melakukan satu lap, saya berusaha tidak mengganggu siapapun. Bagi saya masih oke jika terjadi di kualifikasi, tapi tidak untuk sesi latihan bebas, apalagi dengan berada di tengah lintasan seperti itu di lap-lap terakhir," imbuhnya.
Source | : | Crash.net |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |