SportFEAT.com - Fabio Quartararo dan Jack Miller kompak menginginkan adanya hukuman bagi para pembalap licik yang sengaja melambat untuk mendapat slipstream di FP2 MotoGP Italia 2021.
Kedua pembalap itu gusar dengan pemandangan 'licik' yang terjadi sepanjang sesi latihan bebas atau FP2 MotoGP Italia 2021, Jumat (28/5/2021) malam WIB.
FP2 MotoGP Italia 2021 adalah sesi latihan bebas yang tak kalah krusial dari FP1 untuk mengumpulkan catatan waktu terbaik pembalap selama satu lap di sirkuit Mugello.
Sayangnya, pada sesi FP2 kemarin, ada pemandangan yang cukup mengesalkan bagi sebagian pembalap MotoGP lainnya.
Baca Juga: MotoGP Italia 2021 - Kisruh Internal, Danilo Petrucci Tak Ingin Pembalap KTM Terpecah Belah
Fabio Quartararo menyadari ada lebih dari satu pembalap yang sengaja mendapatkan slipstream dari pembalap lain.
Pembalap Monster Energy Yamaha itu pun juga mengetahui beberapa pembalap melambat dalam sesi tersebut.
Imbasnya, Quartararo sampai marah dan kesal karena ia terpaksa melewatkan satu flying lap di menit-menit akhir akibat terkendala 'sekolompok' pembalap yang bergerak lambat di depannya.
"Saya akhirnya menuntaskan satu lap, tapi jujur saya tidak tahu bagaimana itu berjalan, karena banyak pembalap lambat di sektor 1, sektor 3 dan 4," ungkap Quartararo dikutip Sportfeat dari Crash.net.
"Padahal kami melaju cepat di sini dan ini kan baru FP2. Bagi saya tidak ada gunanya melakukan (slip stream) pada FP2. Kalau saat kualifikasi, saya masih bisa mengerti, tapi untuk sekarang ya jangan lah," cetusnya.
Baca Juga: Terungkap! Ternyata Hal Ini yang Bikin Marc Marquez Minder kepada Valentino Rossi
Balapan untuk mencari slipstream atau istilah di MotoGP disebut tow (towing) memang menjadi masalah keselamatan utama yang masih memusingkan Race Director sampai sekarang.
Ada yang sebagian menganggap teknik tersebut merupakan teknik 'kotor' untuk ikut mendapatkan kecepatan dari lawan yang dibuntuti.
Hanya saja, di kelas MotoGP, belum ada hukuman yang dikenakan. Berbeda dengan kelas Moto2 dan Moto3 yang bisa dikenai hukuman tegas berupa start dari pit-lane mulai musim ini.
"Peserta di Moto2 dan Moto2 bisa kena hukuman pit-lane, kenapa MotoGP tidak? Kita semua kan sama, sama-sama membalap di ajang Kejuaraan Dunia MotoGP," tegas Quartararo.
Baca Juga: MotoGP Italia 2021 - Sirkuit Mugello Jadi Penentu Masa Depan Valentino Rossi, Siap-siap Pensiun?
"MotoGP memang kelasnya berbeda, tapi justru kami membalap lebih cepat dari 2 kelas itu, dan ini bisa berbahaya. Jadi bagi saya hukumannya juga harus sama dong dengan Moto3 dan Moto2," tegas dia lagi.
"Setiap saya melakukan satu lap, saya berusaha tidak mengganggu siapapun. Bagi saya masih oke jika terjadi di kualifikasi, tapi tidak untuk sesi latihan bebas, apalagi dengan berada di tengah lintasan seperti itu di lap-lap terakhir," imbuhnya.
Tidak berbeda dengan Quartararo, Jack Miller juga mengamini harapan El Diablo.
Pembalap Ducati itu juga merujuk pada beberapa nama yang seharusnya menjadi contoh bagi para pembalap muda, diantaranya Marc Marquez dan Valentino Rossi yang notabene paling banyak punya gelar juara dunia.
"Kita harus menjadi orang yang memberi contoh baik di MotoGP," kata Miller.
"Saya rasa setidaknya ada 8 pembalap di sana yang berkumpul: ada 2 pembalap pabrikan Honda, seorang pembalap Petronas Yamaha yang punya 9 gelar juara dunia, lalu adiknya. Ada begitu banyak pembalap dalam sekelompok itu," tukasnya.
"Saya bisa mengerti jika hanya 1 atau 2 pembalap, lah ini 8 pembalap? Seharusnya itu tidak terjadi. Saya pikir itu perlu diberi hukuman agar memberi contoh bahwa di MotoGP mereka juga bisa dikenai sanksi start dari pit-lane," tegas Miller.
Baca Juga: Bikin Bangga! Kartini Sepak Bola Indonesia Jadi Manajer Klub Liga China
Fabio Quartararo dan Jack Miller sendiri mengakhiri sesi FP2 MotoGP Italia 2021 di jajaran 10 besar.
Quartararo finis di urutan keempat, sedangkan Miller ada di urutan kesembilan.
Sedangkan pembalap tercepat di FP2 adalah Francesco Bagnaia dari Ducati.
Source | : | Crash.net |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |