Pergantian kepala kru yang kini dikepalai Silvano Galbusera juga sepertinya belum bisa membawa perubahan berarti bagi Vinales.
Maverick Vinales malah merasa bahwa Yamaha sudah memperlakukannya dengan buruk.
"Saya di sini (untuk balapan), bukan untuk mengambil data atau jadi test rider. Ini mulai tampak tidak sopan," katanya.
"Kalau pakai pengaturan milik orang lain, saya pikir saya tidak bisa menang. Saya telah mengumpulkan data ini sejak seri Portugal," imbuhnya.
Meski sudah mengadu kepada kru timnya, pembalap yang baru saja dikaruniai seorang putri itu bersikeras bahwa Yamaha tak pernah menanggapi masalahnya secara serius.
Baca Juga: Gagal 'Senggol' Marc Marquez di MotoGP Jerman 2021, Duo Pembalap Ducati Semprot Aleix Espargaro
"Itu konstan, (jawaban mereka 'Saya tidak tahu'," kata Vinales.
"Yang paling membuat saya frustrasi adalah tidak memiliki jawaban mengapa saya tidak memiliki grip," tegasnya.
Akibat luapan emosi ini, hubungan Vinales dan Yamaha tampaknya semakin retak. Sebelumnya, Vinales telah mengindikasikan ingin hengkang dari Yamaha lantaran tak kunjung menandatangani kontrak perpanjangan.
"Saya tidak mau tergesa-gesa, saya tidak mau membuat kesalahan lagi. Karena ujung-ujungnya (di Yamaha, red) saya masih harus banyak beradaptasi selama bertahun-tahun, terutama dengan gaya balapan saya," kata Vinales.
Source | : | Autosport |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |