SportFEAT.com - Kesengsaraan Maverick Vinales di MotoGP Jerman 2021 belum berakhir, isu keretakan hubungannya dengan Yamaha semakin menguat setelah ia mengungkap perlakuan Yamaha yang dianggap tak sopan.
Penampilan Maverick Vinales di MotoGP Jerman 2021 benar-benar hancur lebur.
Ia mencatatkan kualifikasi terburuk di tempat ke-21 alias posisi kedua dari belakang dari total 22 pembalap yang ikut serta.
Tak berhenti di situ, pembalap Monster Energy Yamaha itu juga mengalami nasib buruk di sesi balapan.
Maverick Vinales gagal mempertahankan kecepatannya sepanjang balapan dan harus puas finis di posisi paling buncit alias terakhir.
Ya, Vinales menuntaskan balapan MotoGP Jerman 2021 di posisi paling belakang dan ini menjadi hasil terburuk sepanjang kariernya sejak debut di kelas MotoGP pada 2015 silam.
Saat kualifikasi, Vinales seakan masih bisa menahan emosinya. Tetapi setelah melihat hasil balapannya di MotoGP Jerman 2021, pembalap asal Spanyol itu meledak-ledak dengan amarahnya.
Vinales tak sungkan mengungkap jika dia tak nyaman menjadi pembalap Yamaha, setelah selalu diharuskan mengikuti pengaturan motor pembalap lain, dalam hal ini adalah rekan setimnya Fabio Quartararo.
Hasil balapan Fabio Quartararo dengan Vinales memang cukup jomplang. Fabio sudah menang 3 gelr juara dan 2 podium hingga berhasil menduduki posisi teratas klasemen Kejuaraan Dunia MotoGP 2021.
"Setiap pembalap harusnya memiliki pengaturannya sendiri. Tidak mungkin saya telah menggunakan set-up saingan saya selama dua tahun," cetus Maverick Vinales dikutip Sportfeat dari Autosport.
Baca Juga: Sukses Juara di MotoGP Jerman 2021, Marc Marquez Malah Pengen Rehat Balapan
"Setiap pembalap memiliki gaya balapnya sendiri, tetapi setiap hari mereka malah mengajari saya cara balapan: ambil rem, lepas rem. Buka gas, tutup gas."
"Saya harus bersabar (dengan semua itu). Saya tidak ingin menggunakan pengaturan Fabio karena saya tidak balapan seperti dia, dan itu terbukti tidak berhasil untuk saya."
“Saya ingin mereka membuatkan motor untuk saya. Saya tidak ingin menggunakan pengaturan orang lain setiap hari," tegas Vinales.
Baca Juga: Pecah Telur Setelah Sial 5 Kali Beruntun, Alex Rins Sempat Alami Trauma di MotoGP Jerman 2021
Pergantian kepala kru yang kini dikepalai Silvano Galbusera juga sepertinya belum bisa membawa perubahan berarti bagi Vinales.
Maverick Vinales malah merasa bahwa Yamaha sudah memperlakukannya dengan buruk.
"Saya di sini (untuk balapan), bukan untuk mengambil data atau jadi test rider. Ini mulai tampak tidak sopan," katanya.
"Kalau pakai pengaturan milik orang lain, saya pikir saya tidak bisa menang. Saya telah mengumpulkan data ini sejak seri Portugal," imbuhnya.
Meski sudah mengadu kepada kru timnya, pembalap yang baru saja dikaruniai seorang putri itu bersikeras bahwa Yamaha tak pernah menanggapi masalahnya secara serius.
Baca Juga: Gagal 'Senggol' Marc Marquez di MotoGP Jerman 2021, Duo Pembalap Ducati Semprot Aleix Espargaro
"Itu konstan, (jawaban mereka 'Saya tidak tahu'," kata Vinales.
"Yang paling membuat saya frustrasi adalah tidak memiliki jawaban mengapa saya tidak memiliki grip," tegasnya.
Akibat luapan emosi ini, hubungan Vinales dan Yamaha tampaknya semakin retak. Sebelumnya, Vinales telah mengindikasikan ingin hengkang dari Yamaha lantaran tak kunjung menandatangani kontrak perpanjangan.
"Saya tidak mau tergesa-gesa, saya tidak mau membuat kesalahan lagi. Karena ujung-ujungnya (di Yamaha, red) saya masih harus banyak beradaptasi selama bertahun-tahun, terutama dengan gaya balapan saya," kata Vinales.
Source | : | Autosport |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |