SportFEAT.com – Mantan bos Honda, Livio Suppo membeberkan rentetan kesalahan yang akhirnya membuat Honda terpuruk di MotoGP 2021.
Honda baru saja menikmati hasil manis kemenangan Marc Marquez (Repsol Honda) di MotoGP Jerman 2021.
Sebelumnya, pabrikan Jepang itu harus tersiksa selama 21 balapan tanpa meraih kemenangan sejak MotoGP 2019.
Catatan buruk itu ternyata tidak lepas dari rentetan ‘dosa’ yang dilakukan oleh Honda di masa lalu.
Baca Juga: MotoGP Belanda 2021 - Gara-gara Hal Ini, Duo Pembalap Ducati Bikin Kejutan
Mantan bos Honda, Livio Suppo membongkar rangkaian kesalahan yang dilakukan tim Golden Wing.
Menurut Suppo, kesalahan fatal pertama ialah soal kembalinya Marc Marquez untuk menjalani balapan padahal baru menjalani operasi lengan di Sirkuit Jerez pada musim lalu.
Pria asal Italia itu bahkan terang-terangan menyebut tindakan gila yang dilakukan oleh Honda.
"Anda seharusnya tidak percaya pada dokter ketika mereka mengizinkan Marc untuk langsung balapan setelah operasi pertamanya,” ucap Suppo dilansir SportFEAT.com dari Speedweek.com
“Mudah untuk mengatakannya, tapi saya selalu berpikir itu gila."
Baca Juga: MotoGP Belanda 2021 - Akhirnya Terungkap Sosok yang Gantikan Murid Valentino Rossi itu
Dosa kedua ialah ketika membiarkan Dani Pedrosa pensiun dan melepasnya ke tim KTM.
Padahal sebelum Pedrosa cabut, ia sudah memberi peringatan kesalahan Honda yang mengembangkan motor RC213V sesuai dengan kekuatan Marc Marquez.
“Melepas Dani Pedrosa juga jadi kesalahan besar. Dia menunjukkan bahwa pengembangan motor menuju ke arah di mana hanya Marc yang bisa menjadi kuat,” ujar Suppo.
Baca Juga: Selamatkan Karier Balap, Jorge Lorenzo Sarankan Valentino Rossi Gabung Pabrikan Ini
“Saya telah melihatnya di Ducati dan Casey Stoner, situasinya hampir sama. Saya sangat menyadari pengembangan motor tidak benar. Jika itu terjadi, bahkan seorang juara akan mengalami banyak masalah,” lanjut mantan bos Honda itu.
Dosa selanjutnya yang dilakukan oleh Honda adalah kesalahan dalam memilih beberapa pembalap.
Dimulai dari Jorge Lorenzo yang ditunjuk untuk menggantikan Dani Pedrosa yang pensiun, hingga membiarkan Johann Zarco pergi ke tim rival.
"Kedatangan Jorge adalah bencana. Lalu datang Alex Marquez, siapa yang tahu sebelum mulai musim 2020 dia tidak akan berada di tim pabrikan lagi di 2021," jelas Suppo.
"Mereka juga membiarkan Zarco pergi. Dia sekarang menunjukkan apa yang dia bisa."
Pol Espargaro menjadi pembalap Repsol Honda teranyar yang turut mengundang kontroversi.
Menurut Suppo, Honda melakukan dosa besar telah memilih Pol yang belum sekalipun memenangi balapan sepanjang kariernya di kelas Grand Prix.
Baca Juga: Melempem di MotoGP 2021, Yamaha Bikin Maverick Vinales Tersiksa 3 Tahun
"Sekarang, mereka membawa Pol Espargaro. Dengan segala hormat, Pol belum menang satu balapan pun selama kariernya di MotoGP,” kata Livio Suppo.
“Dia mampu membalap dengan mesin yang kompetitif. Tapi, KTM menang tiga balapan tahun lalu dan Pol sama sekali tidak menang.“
“Tentu saja dia pembalap yang cepat. Tapi, perasaan saya lebih kuat dengan Joan Mir ketika tahu Dani akan pergi," sambung pria Italia itu.
Baca Juga: Marc Marquez Jadi Kampiun MotoGP Jerman 2021, Johann Zarco Malah Ketiban Durian Runtuh
Adapun dosa terakhir yang dilakukan Honda, menurut Suppo adalah mereka tidak memiliki rencana matang jika Marc Marquez hengkang dari pabrikan Jepang itu.
“Honda sama sekali tak memiliki persiapan setelah kehilangan Marc. Ketika saya masih di sana, ada beberapa pembalap, seperti Franco Morbidelli atau Jack Miller di pasar,“ ungkap Suppo.
“Kami membawa Jack dari Moto3 langsung ke MotoGP. Lompatan yang terlalu besar, tapi ketika sudah akan sampai, Honda tidak mau memperpanjangnya," tandasnya.
View this post on Instagram
Source | : | Speedweek.com |
Penulis | : | Bagas Dadiraka |
Editor | : | Nuranda Indrajaya |