Pria asal Spanyol itu bahkan menyebut kepergian Vinales sampai membuat Manajer Tim Yamaha Lin Jarvis menangis.
"Ini adalah kehancuran bersama. Awalnya Yamaha tidak mau. Lin (Jarvis) menangis, dia tidak percaya," kata Angel kepada AS.com, seperti dikutip Sportfeat dari Corsedimoto.
"Motor itu untuk Lorenzo atau Quartararo untuk dikendarai. Maverick membutuhkan lebih banyak kekakuan. Mengapa? "
Baca Juga: Ditinggal Maverick Vinales, Yamaha Tandemkan Lagi Murid Valentino Rossi dengan Fabio Quartararo
"Karena Maverick seperti Marc, mereka menyerang dengan keras untuk memanfaatkan potensi mereka," tutur Angel Vinales lagi.
"Mereka belum bisa memberikan apa yang dia inginkan, dia juga tidak bisa mengendarai motor itu seratus persen. Ini adalah akumulasi dari semua permasalahan itu," tandas Angel.
Lebih lanjut, Angel Vinales mengatakan bahwa anaknya sudah tak menemukan lagi chemistry dengan Yamaha.
"Maverick pergi karena dia tidak senang seperti itu. Ada saatnya ketika dia sangat bahagia di rumah, dengan putrinya dan tinggal di Spanyol, dan dia menyadari bahwa dia tidak lagi bahagia di sana," ujar Angel.
Source | : | Corsedimoto.com,As.com |
Penulis | : | Nuranda Indrajaya |
Editor | : | Nuranda Indrajaya |