SportFEAT.COM - Ayah Maverick Vinales, Angel Vinales menceritakan bagaimana pentolan Yamaha Lin Jarvis bisa menangis gara-gara sang anak hengkang.
Kebersamaan panjang Maverick Vinales dengan Yamaha dipastikan pupus mulai musim depan atau pada MotoGP 2022 mendatang.
Hal itu tak terlepas dari keputusan Top Gun untuk mengakhiri kariernya bersama Yamaha yang telah terjalin kurang lebih selama lima tahun terakhir.
Maverick Vinales bakal hengkang dari pabrikan Iwata mulai MotoGP 2022, setelag hubungannya dengan Yamaha mulai retak di musim ini.
Baca Juga: Sempat Kirim Sinyal, Impian Joan Mir Balikan dengan Fabio Quartararo di Yamaha Pupus
Ayah Maverick Vinales, Angel Vinales pun memberikan respons terkait kepergian sang anak dari Yamaha.
Angel Vinales membeberkan bagaimana anaknya bisa meninggalkan tim yang telah dibelanya sejak 2017 itu.
Mantan pembalap profesional tersebut mengatakan, kepergian anaknya lantaran Yamaha tak memberikan motor seperti yang diinginkan Maverick Vinales.
Pria asal Spanyol itu bahkan menyebut kepergian Vinales sampai membuat Manajer Tim Yamaha Lin Jarvis menangis.
"Ini adalah kehancuran bersama. Awalnya Yamaha tidak mau. Lin (Jarvis) menangis, dia tidak percaya," kata Angel kepada AS.com, seperti dikutip Sportfeat dari Corsedimoto.
"Motor itu untuk Lorenzo atau Quartararo untuk dikendarai. Maverick membutuhkan lebih banyak kekakuan. Mengapa? "
Baca Juga: Ditinggal Maverick Vinales, Yamaha Tandemkan Lagi Murid Valentino Rossi dengan Fabio Quartararo
"Karena Maverick seperti Marc, mereka menyerang dengan keras untuk memanfaatkan potensi mereka," tutur Angel Vinales lagi.
"Mereka belum bisa memberikan apa yang dia inginkan, dia juga tidak bisa mengendarai motor itu seratus persen. Ini adalah akumulasi dari semua permasalahan itu," tandas Angel.
Lebih lanjut, Angel Vinales mengatakan bahwa anaknya sudah tak menemukan lagi chemistry dengan Yamaha.
"Maverick pergi karena dia tidak senang seperti itu. Ada saatnya ketika dia sangat bahagia di rumah, dengan putrinya dan tinggal di Spanyol, dan dia menyadari bahwa dia tidak lagi bahagia di sana," ujar Angel.
"Dia datang berpikir: 'Masalah apa yang akan saya miliki hari ini'. Media menyerangnya, mengatakan itu dia, itu dia, itu dia, dan ada saatnya dia meledak dan berkata cukup “.
"Motor ini sangat cocok dengan kebutuhan Fabio Quartararo, pemimpin kejuaraan. Tapi Maverick Vinales membutuhkan lebih banyak.
"Maverick tidak pergi karena motornya buruk, ingatlah, tapi karena Yamaha tidak memberinya motor itu seharusnya untuknya dan dia tidak tahu bagaimana beradaptasi dengan motornya," tandas Angel.
Baca Juga: Rumor Baru Menguat, Maverick Vinales Dapat Tawaran Tak Terduga dari Valentino Rossi, Aprilia Di-PHP?
Masa depan Maverick Vinales masih tanda tanya di musim depan.
Namun ada dua rumor yang mencuat. Selain diisukan merapat ke Aprilia, Vinales juga dihubungkan dengan tim VR46 milik Valentino Rossi.
Terlepas dari itu, karier MotoGP Vinales selama lima musim bersama Yamaha tidak terlalu moncer.
Dia baru mengemas 8 gelar juara dan tahun ini Vinales pernah mencatatkan hasil terburuk sepanjang kariernya di MotoGP Jerman 2021, di mana ia finis balapan paling terakhir.
Source | : | Corsedimoto.com,As.com |
Penulis | : | Nuranda Indrajaya |
Editor | : | Nuranda Indrajaya |