SportFEAT.com - Karier Maverick Vinales di MotoGP bisa menemui jalan lebih buntu jika bergabung dengan Aprilia. Ia diprediksi tak cocok dengan perbedaan jenis mesin di pabrikan Noale.
Keputusan Maverick Vinales hengkang dari Yamaha mulai MotoGP musim depan terus melahirkan pertanyaan ke mana pembalap Spanyol tersebut bakal melanjutkan kariernya.
Rumor terkuat mengarah pada tim Aprilia.
Sejauh ini, dalam pasar bursa transfer pembalap MotoGP, Aprilia menjadi satu-satunya tim pabrikan yang masih tersedia.
Meski sempat dihubung-hubungkan dengan Andrea Dovizioso, tim pabrikan asal Noale, Italia itu tidak menutup kemungkinan untuk menerima Maverick Vinales.
Maverick Vinales yang jauh lebih muda dan masih lapar gelar juara bisa menjadi rekan setim yang cocok dengan Aleix Espargaro.
Apalagi keduanya merupakan mantan rekan setim di Suzuki, sebuah reuni yang indah buat Aprilia yang sedang naik-naiknya di MotoGP 2021.
Meski demikian, prediksi lain mengatakan bahwa mungkin Vinales tidak akan bisa benar-benar bahagia andai berlabuh ke Aprilia.
Luca Cadalora, mantan pelatih balap Valentino Rossi meyakini akan ada kesulitan tersendiri yang dihadapi Vinales ketika pindah ke Aprilia.
Baca Juga: EURO 2020 - Leonardo Spinazzola Jadi Tumbal Italia ke Semifinal
"Sulit memahami bahwa Vinales ingin meninggalkan Yamaha," ucap Cadalora mengomentari keputusan Vinales, dikutip Sportfeat dari Speedweek.
"Tetapi memang memiliki rekan setim seperti Fabio Quartararo (yang jauh lebih berprestasi) bisa jadi membuat dia tertekan," imbuhnya.
Luca Cadalora tidak mengesampingkan bahwa Aprilia sekarang telah tumbuh menjadi tim MotoGP yang patut diwaspadai.
Konsistensi Aleix Esparagro berbekal motor RS-GP Aprilia yang terus finis di 10 besar menjadi buktinya.
Baca Juga: Hubungan dengan Yamaha Berakhir Tragis, Maverick Vinales Harus Belajar dari Johann Zarco
Namun, ada beberapa hal teknis dan materiil yang bisa jadi membuat Vinales tak akan cocok jika bergabung ke sana.
Dari sisi teknis, Cadalora menilai bahwa perbedaan jenis mesin motor bisa jadi penghambat Vinales.
"Saya tidak berpikir Vinales dapat menemukan jalannya di Aprilia dengan baik," kata Cadalora.
"Selama ini dia hanya balapan motor MotoGP dengan mesin in-line. Beralih ke mesin VR4 setelah bertahun-tahun (di in-line) itu tidak mudah," ucap juara dunia tiga kali tersebut.
Cadalora juga menyoroti tentang sisi finansial, yakni masalah gaji.
Vinales yang baru saja menjadi ayah satu anak itu, mungkin harus bersedia menurunkan standar gajinya jika mau diterima di Aprilia.
Baca Juga: Sukses Selamatkan KTM di MotoGP 2021, Dani Pedrosa Malah Terancam Ditendang?
Namun lebih dari itu, pria asal Italia itu mengatakan bahwa jauh lebih penting adalah lingkungan kerja di Aprilia, apakah cocok dengan gaya balapan Vinales.
Sebab di Yamaha, Vinales pun sempat mengeluhkan ketidakcocokan metode kerjanya dengan pabrikan Iwata.
"Uang bukan segalanya. Penting bagi Anda untuk merasa dihargai oleh tim tempat Anda balapan," ucap Cadalora.
"Dan jauh lebih penting untuk menemukan lingkungan yang tepat dan prasyarat teknis untuk dapat menyalurkan bakat mereka," imbuh pria 58 tahun itu
Source | : | Speedweek.com |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |