Namun, sebelum bertemu dengan beberapa pemain hebat itu, Jojo harus lolos dari fase grup terlebih dahulu.
Pemain kelahiran Jakarta itu tergabung di grup G, bersama Loh Kean Yew dari Singapura dan atlet pengungsi Suriah Aram Mahmou.
Berhadapan dengan tunggal putra ranking 42 dunia, Jojo kala itu dipaksa bermain 65 menit sebelum akhirnya menang melalui rubber game.
Lebih lanjut, Kean Yew tampaknya juga menyimpan dendam kesumat terhadap Jonatan Christie dan merasa tertantang bertemu Jojo lagi di Olimpiade Tokyo 2020.
Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020 - Punya Modal Ini, Tunggal Putra Ranking 3 Dunia Optimistis Bawa Pulang Emas
“Saya akan mengatakan ini undian yang bagus. Saya terakhir kali melawannya (Jonatan) di Thailand Open pada bulan Januari,” ujar Kean Yew dilansir SportFEAT.com dari The Star.
“Jadi setidaknya itu adalah pertemuan yang saya mainkan baru-baru ini, dan saya dapat mengukur standarnya lebih baik dibandingkan dengan mereka yang belum pernah saya temui sebelumnya atau untuk waktu yang lama,” sambung pemain Singapura itu.
Lebih jauh, Kean Yew bisa menjadi rintangan berat bagi Jonatan Christie meskipun Jojo sudah mengantongi kemenangan 3-0.
Source | : | the star |
Penulis | : | Bagas Dadiraka |
Editor | : | Nestri Yuniardi |