Faktanya, Momota yang kini berusia 26 tahun itu lebih menyukai permainan reli panjang disertai defens kokoh.
Sedangkan Ginting adalah tipe pemain menyerang yang terkenal paling cepat pergerakannya dalam jajaran tunggal putra top dunia.
Tak heran jika Momota sering kesulitan dalam menghadapi Ginting.
Pelatih Kento Momota, Park Joo-bong pun pernah mengakui jika Ginting memang lawan tersulit Momota.
Meski memiliki keunggulan dalam rekor pertemuan dengan Ginting dengan skor 11-4, delapan pertemuan diantaranya harus memaksa Momota berjibaku melewati laga rubber game alias tiga gim alot.
"Bisa dilihat, pertemuan mereka sering terjadi dalam tiga gim," kata Park Joo-bong dikutip dari Badminton Spirit.
Pertemuan terakhir Ginting dengan Momota adalah pada turnamen penting, final BWF World Tour Finals 2019.
Dan kini di ajang yang jauh lebih besar, Olimpiade Tokyo 2020, keduanya berpotensi saling bertemu di babak final lagi jika tak ada aral melintang.
Source | : | Badminton Planet,badspi.jp |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |