“Di paruh pertama musim (kualifikasi Olimpiade), kami tertinggal sementara pasangan Jepang lainnya tampil bagus, kami merasa jika kami tidak memenangkan Kejuaraan Dunia pada bulan Agustus, pengejaran di masa depan akan sulit,” ujar Matsumoto Nagahara dilansir SportFEAT.com dari BWF Badminton.
“Jadi salah satu kuncinya adalah melihat seberapa baik yang bisa kami lakukan di Kejuaraan Dunia.”
Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020 - Marcus/Kevin Akui Persaingan Grup A Ngeri-ngeri Sedap!
“Memenangkan Kejuaraan Dunia untuk kedua kalinya berturut-turut memberi kami kepercayaan diri yang besar, dan kami mampu secara bertahap meningkatkan hasil kami dari sana. Jadi saya pikir poin kunci pertama dalam balapan kami adalah Kejuaraan Dunia,” sambung pemain 25 tahun itu.
Lebih lanjut, Matsumoto/Nagahara kembali menemui jalan terjal ketiga pandemi Covid-19 melanda dunia.
Kebijakan lockdown yang diterapkan pemerintah Jepang sempat membuat motivasi mereka terganggu.
“Ketika Olimpiade ditunda, dan ketika kami tidak bisa berlatih karena keadaan darurat, kami kehilangan motivasi yang belum pernah terjadi sebelumnya,” kata Nagahara.
“Tetapi setelah itu, ketika Covid berangsur-angsur mereda, dan kamp pelatihan dan turnamen mulai dilanjutkan sedikit demi sedikit, kami dapat mengatur ulang pikiran kami dan mulai bekerja keras untuk Olimpiade,” lanjutnya.
Lebih jauh, meski persiapannya sempat terganggu akibat pandemi Covid-19, Matsumoto/Nagahara tetap tampil konsisten.
Hal itu terbukti setelah mereka absen setahun, dan langsung mampu meraih gelar juara di All England Open 2021 pada Maret lalu.
Source | : | BWF Badminton |
Penulis | : | Bagas Dadiraka |
Editor | : | Nestri Yuniardi |