SportFEAT.com – Terdapat enam fakta menarik dari gelaran Olimpiade Tokyo 2020, yang baru saja diresmikan pada Jumat, 23 Juli 2021.
Gelaran Olimpiade Tokyo 2020, resmi dibuka pada Jumat, (23/7/2021).
Pembukaan olahraga empat tahunan itu ditandai dengan berkobarnya api Olimpiade saat Opening Ceremony di New National Stadium, stadium nasional milik Jepang.
Meski baru saja dibuka, terdapat beberapa hal unik dari gelaran Olimpiade Tokyo 2020 ini.
Dilansir SportFEAT.com dari Bernama, terdapat enam fakta menarik dari turnamen yang digelar di Negeri Sakura ini.
1. Pandemi Covid-19
Pandemi Covid-19 memberikan imbasnya pada dunia olahraga khususnya Olimpiade Tokyo 2020.
Olimpiade ini semula dijadwalkan pada 24 Juli dan 9 Agustus 2020, namun harus mundur satu tahun akibat wabah virus dari Wuhan, China itu.
Penundaan ini menjadi tragedi pertama kali jadwal Olimpiade mundur sejak 124 tahun turnamen multi cabang ini dimulai.
Olimpiade kali ini juga terasa berbeda sebab ada beberapa venue/arena yang digelar tanpa kehadiran penonton.
Hanya acara yang digelar di Prefektur Miyagi, Ibaraki, dan Shizuoka boleh dihadiri penonton.
Selain itu, para atlet juga wajib menjalani karantina dan menjalani protokol kesehatan selama Olimpiade Tokyo 2020 dilaksanakan.
Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020 - Ambisi Dua Perenang Muda Indonesia Pertajam Rekornas
2. 6 Olahraga Baru
Olimpiade Tokyo 2020 menciptakan rekor 33 cabang olahraga dan 339 acara.
Pada tahun 2016, Komite Olimpiade Internasional (IOC) menyetujui lima olahraga baru untuk Olimpiade Tokyo, yaitu baseball, softball, karate, skateboard, panjat tebing, dan selancar.
Sedikit berbeda dengan empat cabang olahraga lainnya yang akan memulai debutnya di Olimpiade Tokyo 2020, softball dan baseball kembali ke turnamen empat tahunan setelah absen selama 13 tahun.
Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020 - Perempuan 19 Tahun Sumbang Medali Pertama, Indonesia Melesat ke 5 Besar
3. Delegasi Paling Ramai
Meskipun diadakan dalam pandemi Covid-19, Olimpiade Tokyo 2020 menjadi edisi dengan delegasi paling ramai.
Sebanyak 206 Komite Olimpiade Nasional (NOCS) dan tim Olimpiade pengungsi IOC ikut berpartisipasi dalam Olimpiade Tokyo.
Kontingen China menjadi negara paling banyak dengan mengirimkan 777 delegasi ke Olimpiade Tokyo 2020.
Negeri Tirai Bambu itu mementaskan 431 atlet yang berlaga di 225 event di Jepang.
4. Tim Pengungsi Olimpiade
Olimpiade Tokyo 2020 juga dihadiri oleh tim Pengungsi Olimpiade, ini merupakan edisi kedua setelah Olimpiade Rio 2016 lalu.
Tim Pengungsi ini beranggotakan para atlet yang mengungsi ke negara lain karena situasi dan kondisi di negaranya yang tidak aman.
Sebanyak 29 atlet akan mewakili tim Olimpiade Pengungsi di 12 cabang olahraga di Olimpiade Tokyo 2020.
5. Olimpiade dengan Kesetaraan Gender
IOC mengumumkan bahwa sesuai dengan alokasi kuota, hampir 49 persen atlet yang berpartisipasi di Olimpiade Tokyo 2020 adalah perempuan.
Hal ini menjadi Olimpiade pertama dalam sejarah dengan kesetaraan gender.
Untuk pertama kalinya, semua NOCS juga diwajibkan memiliki setidaknya satu atlet wanita dan satu pria di tim Olimpiade masing-masing.
6. Ramah Lingkungan
Olimpiade Tokyo 2020 ini juga digelar dengan berbagai macam teknologi yang ramah lingkungan.
Seluruh venue ditenagai listrik yang dihasilkan dari 100 persen energi terbarukan.
Podium medali Olimpiade Tokyo 2020 terbuat dari kemasan plastik pasca konsumen yang dikumpulkan di seluruh Jepang.
Medali Olimpiade juga terbuat dari logam yang berasal dari barang elektronik daur ulang yang telah dikumpulkan di seluruh Jepang sejak April 2017.
Tak cuma itu, rangka tempat tidur di Perkampungan Altet juga terbuat dari karton yang dapat didaur ulang, dengan kasur yang terbuat dari bahan polietilen yang akan digunakan kembali untuk produk plastik setelah Olimpiade Tokyo 2020 nanti.
Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020 - Bendera dan Lagu Kebangsaan Rusia Kena Banned, Gimana Nasib 335 Atletnya?
View this post on Instagram
Source | : | Bernama |
Penulis | : | Bagas Dadiraka |
Editor | : | Nestri Yuniardi |