"Ini adalah kado dari Tuhan, saya bisa di sini di final Olimpiade Tokyo 2020. Padahal saya sudah tidak muda lagi," kata Greysia.
"Sebuah perjalanan panjang bagi saya dan Apriyani. Dia muncul entah dari mana, seingat saya waktu itu pada 2017 saya sudah hampir mau pensiun setelah Olimpiade Rio 2016. Saya mau keluar dari pelatnas ketika pasangan saya sebelumnya, (Nitya Krishinda Maheswari) cedera dan harus operasi."
"Tetapi pelatih bilang untuk bertahan sebentar dan membantu pemain-pemain muda untuk naik, dan di situlah saya diduetkan dengan Apriyani. Lalu kami memenangi Korea Open, Thailand Open dan waktu berjalan secepat itu," ucap Greysia lagi.
Sementara itu, Apriyani juga masih belum mau melepas Greysia jika pensiun.
Ia masih sangat haus akan ilmu-ilmu dan ingin meneladani tekad dan kerja keras dari Greysia.
"Saya bilang terus ke kak Greysia, jangan pensiun dulu, main dulu sama saya," kata Apriyani.
"Dan saya terus berusaha belajar seperti dia, meneladani motivasinya, kerja kerasnya setiap hari saat latihan, semangatnya, dan tekad besarnya untuk menjadi juara," kata Apriyani lagi.
Di babak final, Greysia/Apriyani akan melawan unggulan kedua, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan asal China.
"Saya tidak mau berpuas diri dulu. Kami masih harus berjuang untuk meraih medali emas," tekad Apriyani.
Source | : | olympics.bwfbadminton.com,PBSI |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |