Boje/Poulsen sangat emosi dengan keputusan service judge.
"Ini adalah servis yang sama, si**l*n! Saya melakukan servis seperti ini tiga minggu lalu di Olimpiade Tokyo 2020 dan di sana saya tidak mendapatkan fault," ucap Boje dengan lantang.
"Mengapa sekarang setiap kali saya servis malah difault?" ucap dia lagi.
Baca Juga: Ketika Pebulu Tangkis Cantik Malaysia Ini Merasa Jadi Anak Tiri dan Hidup Kekurangan
Gim pertama gagal mereka menangkan setelah kalah 14-21 dari Thygesen/Fruergaard yang secara kontras, tidak memiliki masalah servis sama sekali di mata service judge.
Di pertengahan laga menjelang gim kedua, Referee pertandingan memasuki lapangan untuk menengahi agar situasi tidak semakin panas.
Pemeriksaan pada alat ukur servis yang diatur maksimal tidak boleh lebih dari 115 cm juga dilakukan. Namun tidak ada yang salah dengan perangkat tersebut.
Baca Juga: Susul Mantan Raja Bulu Tangkis Dunia, 3 Pemain Ini Kompak Pensiun dari Timnas Korea Selatan
Meski begitu, demi menjaga situasi tetap terkendali, Referee akhirnya memutuskan untuk mengganti service judge Caroline Worm, yang mana pemandangan seperti ini sangat jarang terjadi di tengah pertandingan.
Akibat dirinya diganti, service judge Caroline Worm itu sampai menangis saat berjalan ke belakang panggung.
Namun pemandangan lebih menguras emosi kembali terjadi setelahnya.
Pasalnya, meskipun service judge sudah diganti, servis Boje/Poulsen masih dinyatakan bermasalah.
Situasi di gim kedua tidak banyak berubah, servis Boje/Poulsen yang bertengger di peringkat 30 dunia itu juga banyak dinyatakan fault hingga 8 kali.
Source | : | Sport.tv2.dk,360badminton.com |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |