Sehingga, dalam laga tersebut total 16 kali mereka dinyatakan service fault.
Di pertengahan gim kedua, Boje/Poulsen sudah hampir menyerah, mereka sudah mendekati net dan merentangkan tangan untuk bersalaman dengan lawan sebagai tanda mengakhiri laga.
Namun sang pelatih mereka, Jakob Poulsen berteriak dari kursi pelatih, untuk menghentikan mereka agar tidak menyerah dan agar tidak dianggap pengecut.
"Tidak, tidak ada apa-apa yang terjadi. Kalian hanya pecundang jika memutuskan mundur sekarang," ucap Jakob Poulsen yang kemudian diberi tepuk tangan oleh penonton.
"Kalian hanya harus menyelesaikan laga ini, tidak peduli bagaimana kelanjutannya nanti. Kalian tidak boleh menyerah," kata dia.
Baca Juga: Apriyani Rahayu Tak Pasang Kriteria Khusus untuk Calon Pengganti Greysia Polii
Pada akhirnya, Boje/Poulsen harus menyerah dua gim langsung dan berakhir menjadi runner-up dengan skor 14-21, 18-21. Mette Poulsen kedapatan menangis pada upacara podium.
Meski pertandingan telah berakhir, Asosiasi Badminton Denmark tidak akan berdiam diri.
Ketua Badminton Denmark Tore Vilhelmsen berujar akan ada tindakan yang diambil setelah menerima laporan lengkap dari wasit.
Baca Juga: MotoGP Austria 2021 - Debutan Ganas Ducati Bahagia, Marc Marquez Menderita
Di sisi lain, Boje/Poulsen meminta maaf usai laga dan bahkan sudah menuliskan permintaan maaf secara terbuka melalui Instagram atas perilaku mereka.
Namun, bagaimanapun perilakunya sudah dilihat banyak penonton yang hadir di stadium.
"Saya berharap Badminton Denmark akan memberi konsekuensi pada para pemain. itu harus. Karena ini sudah di laur batas sekadar bulu tangkis," kata komentator Denmark, Jim Laugesen dikutip Sportfeat dari 360 Badminton.
"Ada banyak anak muda yang duduk dan menonton, dan mereka harus tahu bahwa ini tidak baik," katanya.
Source | : | Sport.tv2.dk,360badminton.com |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |