SportFEAT.com - Tunggal putra Denmark, Anders Antonsen merasa rugi tak bisa berlatih lagi dengan Viktor Axelsen yang pindah ke Dubai.
Kepindahan tunggal putra Denmark, Viktor Axelsen ke Dubai, Uni Emirat Arab masih menimbulkan kontroversi.
Axelsen memutuskan meninggalkan pemusatan latihan Denmark di Borndby dan menjalani pelatihan mandiri di Dubai.
Keputusan tersebut diambil demi mempermudah mobilisasi tunggal putra nomor satu Denmark itu saat menjalani turnamen di Asia dan demi kesehatannya.
Baca Juga: Thomas Cup 2020 – Tak Betah ‘Nganggur’, Ganda Putra Terbaik Malaysia Kebelet Latihan
Tapi, keputusan itu membuat peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 terpaksa berpisah dengan sang pelatih andalan yakni Kenneth Jonassen.
Tak cuma itu, kepindahan Axelsen ke Dubai juga merugikan kompatriotnya di pelatnas Denmark yakni Anders Antonsen.
Tunggal putra ranking tiga dunia itu terang-terangan merasa rugi akibat ditinggal Viktor Axelsen.
Pasalnya, pria 24 tahun itu kehilangan sosok pasangan latihan terhebat.
Hal tersebut diungkapkan Antonsen dalam video Youtube-nya ketika berbincang dengan tunggal putra Denmark lainnya yakni Hans-Kristian Vittinghus.
Baca Juga: Lee Chong Wei Rela Terbang 30 Jam dengan Bekal Makanan Ringan demi Lolos Olimpiade
"Saya biasanya sering berlatih dengan Axelsen, dan saya akan merindukannya,” tutur Anders Antonsen dalam video Youtube pribadinya, dilansir SportFEAT.com dari Aiyuke.
“Saya, Hans, dan pemain tunggal putra tim Denmark mendapat manfaat dari latihan bersama Axelsen.”
“Sekarang setelah Axelsen pergi, kami hanya bisa melanjutkan sendiri," sambung Antonsen.
Baca Juga: Begini Cara Goh Liu Ying untuk Move On dari Penampilan Ambyar di Olimpiade Tokyo 2020
Lebih lanjut, Anders Antonsen berbicara soal perasaannya terhadap tunggal putra ranking dua dunia itu.
Antonsen merasa senang karena dapat mencuri ilmu dari pemain sekelas Axelsen.
"Saya suka dan benci kepada Axelsen, dan saya mendapat banyak manfaat dari pelatihannya. Saya bersyukur untuk ini,” tutur jawara Kejuaraan Eropa 2021 itu.
Di sisi lain, ia juga benci karena harus bersaing dengan Axelsen di atas lapangan.
“Pada saat yang sama, dia dan saya juga berada dalam hubungan yang kompetitif. Dia adalah yang pemain ranking dua di dunia dan ranking ketiga di dunia,” kata Anders Antonsen.
“Terkadang ada suasana gugup dalam pelatihan. Hubungan saya dengannya agak aneh, tetapi saya dapat meyakinkan Anda bahwa saya tidak membenci (kepribadian) Axelsen,” pungkasnya.
Baca Juga: Ahsan/Hendra Masih Main Sampai Olimpiade Paris 2024? Tantangan bagi Junior Ganda Putra Indonesia
View this post on Instagram
Source | : | aiyuke.com |
Penulis | : | Bagas Dadiraka |
Editor | : | Nuranda Indrajaya |