Sebagai seorang teman yang telah menemani Rossi selama kurang lebih 30 tahun, Tebaldi tentu sedih mendengar keputusan The Doctoe gantung helm.
"Ketika Valentino memutuskan hengkang, kami merasa patah hati. Kami semua mengharapkan dia lanjut balapan, tapi dia berusaha jujur pada dirinya,” kata Tebaldi.
"Kami pikir hasil di trek tidak merefleksikan potensi sebenarnya, hanya saja, MotoGP era modern sangat kompetitif dan ketata sehingga semua harus sempurna.
Baca Juga: Terungkap! Kelakuan Honda yang Bikin LCR Menderita Puasa Podium Kemenangan Selama 3,5 Tahun
“Itu sebuah momen mengharukan. Sejak akhir pekan pertama di Mugello, kami sudah melewati hampir 30 tahun balapan bersama," lanjut Tebaldi.
"Itu bukan kejutan karena kami sering membahas itu, tapi tidak seperti topik lain di mana kami berbagi pandangan kami. Ini adalah pilihan yang sangat personal. Saya tahu itu keputusan yang sulit."
Meski begitu, pria Italia tersebut tak sabar menantikan kerja sama dengan Rossi di musim depan.
Bukan sebagai pembalap, Rossi diprediksi bakal lebih aktif terjun mengurus tim balap miliknya VR46 Team yang akan tampil di MotoGP 2022 mendatang.
“Beruntung, masih ada beberapa balapan lagi. Saya pikir Valencia, jadi penutup musim, akan sangat berat," kata Tebaldi, seperti dikutip SportFeat dari Speedweek.
"Tapi, saya yakin bahwa kami akan bersenang-senang tahun depan," tandasnya.
Source | : | Speedweek.com |
Penulis | : | Nuranda Indrajaya |
Editor | : | Nuranda Indrajaya |