SportFEAT.com – Richard Mainaky membeberkan cara mengorbitkan pemain ganda campuran hebat yang berhasil ia cetak selama 26 tahun mengabdi di PBSI.
Pelatnas PBSI (Persatuan Bulu Tangkis Indonesia) bakal kehilangan salah satu sosok pelatih berpengalaman.
Pelatih utama ganda campuran Indonesia, Richard Mainaky memutuskan untuk pensiun September ini.
Richard mengajukan pengunduran diri setelah mengabdi selama 26 tahun di pelatnas Cipayung.
Baca Juga: Sudah Resmi Cerai, Bekas Ganda Putra Terbaik Dunia Siap Rujuk Lagi di Kejuaraan Dunia 2021
Pria kelahiran Ternate itu akan meninggalkan jabatannya sebgai pelatih ganda campuran pada 27 September mendatang.
Meski baru memberikan surat pengunduran diri pada hari Senin (6/9/2021), Richard Mainaky sebelumnya sudah menginformasikan masa depannya kepada pengurus PBSI secara lisan.
Selama lebih dari dua dekade di PBSI, pria 56 tahun itu mampu mengorbitkan talenta-talenta muda dan pemain ganda campuran yang hebat.
Diantaranya adalah Tri Kusharjanto/Minarti Timur, Nova Widhianto/Liliyana Natsir, Flandy Limpele/Vita Marissa, Tontowi Ahmad/Liliyana, Praveen Jordan/Debby Susanto, dan Praveen/Melatih Daeva Oktavianti.
Pelatih yang akrab disapa Kak Icad itu berhasil membawa pasangan-pasangan tersebut meraih berbagai gelar bergengsi dari All England, Kejuaraan Dunia, hingga emas Olimpiade Rio 2016.
Namun, kehebatan Richard Mainaky dalam memunculkan pemain hebat didapatkan dari perjuangan kerasnya sejak 26 tahun lalu.
Baca Juga: Coach Naga Api Bocorkan Kondisi Kevin Dkk Jelang Sudirman Cup 2021 dan Thomas Cup 2021
Ia memulai karier kepelatihan pada 1995 saat menjadi asisten pelatih bagi Imelda Wigoena yang saat itu menjabat sebagai pelatih kepala ganda putri dan campuran.
Kerja kerasnya sebagai asisten pelatih akhirnya membuat ditunjuk sebagai pelatih kepala di nomor ganda campuran pada 1997.
“Pada tahun 1997, Koh Chris (Christian Hadinata) menugaskan saya untuk menangani secara khusus ganda campuran,” kata Richard Mainaky dilansir SportFEAT.com dari Kompas.id.
“Sejak saat itulah, nomor ini berkembang,” jelas Richard soal nomor ganda campuran yang kala itu masih dipandang sebelah mata.
Lebih lanjut, Richard Mainaky memiliki cara khusus dalam mencetak pemain ganda campuran yang berkualitas.
Ia menggabungkan karakter dua pelatih hebat yakni Christian Hadinata dan Tong Sin Fu untuk menggembleng anak asuhnya.
“Christian adalah sosok yang kalem, selalu mengedepankan sisi humanis,” tutur pria 56 tahun itu
“Sementara Tong Sin Fu punya karakter tegas,” sambung Kak Icad.
Baca Juga: Ganda Putri Ranking 30 Dunia Kena Skors 3 Bulan Gara-gara Insiden Final Kejurnas Denmark
Lebih jauh, Kak Icad bukanlah sosok pelatih yang pelit ilmu dan waktu, ia selalu siap memberikan menu latihan tambahan untuk muridnya.
“Kadang, waktu istirahat siang atau pagi sebelum latihan resmi, saya membantu mereka yang minta latihan tambahan. Latihan privat gratis,” ungkap Richard Mainaky sembari tertawa.
Kombinasi antara kerja keras, disiplin, dan ketekunan yang dilakukan Richard Mainaky inilah yang membuat ganda campuran Indonesia tak kehabisan pemain hebat.
View this post on Instagram
Source | : | kompas.id |
Penulis | : | Bagas Dadiraka |
Editor | : | Nuranda Indrajaya |