Pria berkebangsaan Italia itu mempunyai alasan tersendiri mengapa dirinya nekat melakukan hal tersebut.
Tardozzi menjelaskan, dirinya ingin mengirimkan pesan ke alam bawah sadar atau semacam hipnotis kepada murid Valentino Rossi itu.
“Itu seperti pesan di bawah sadar. Apakah itu membuat perbedaan atau tidak, saya tidak bisa mengatakannya," jelas Tardozzi.
Baca Juga: Siap Tempur, Dua Pembalap Anyar KTM Debut MotoGP di Sirkuit Misano
Terlepas dari itu, Ducati sebenarnya sudah menunggu kemenangan Francesco Bagnaia sejak lama.
Momen tersebut seharusnya bisa terjadi pada perlombaan MotoGP Italia 2021 lalu.
Sayangnya, saat itu Bagnaia mengalami insiden yang membuatnya gagal meneruskan balapan.
"Sebenarnya kami ingin menang sejak di Mugello, tapi karena ada situasi khusus, seperti tragedi Jason Dupasquier, dia melakukan kesalahan," tutur Tardozzi.
"Pecco (panggilan Bagnaia-red) seorang pembalap sensitif, mungkin kondisi itu membuatnya kurang stabil hari itu."
Source | : | GPOne.com |
Penulis | : | Nuranda Indrajaya |
Editor | : | Nuranda Indrajaya |