SportFEAT.com - Aprilia harus sabar menantikan performa Maverick Vinales di MotoGP 2021. Selain dikenal mudah ngambek, Vinales juga masih harus beradaptasi dengan perbedaan mendasar RS-GP dengan motor MotoGP lain.
Debut Maverick Vinales di Aprilia pada MotoGP Aragon 2021 pekan lalu masih belum mencolok.
Kini, giliran di MotoGP San Marino 2021, pernampilan Maverick Vinales kembali ditunggu.
Pasalnya, MotoGP San Marino 2021 yang akan digelar di sirkuit Misano, Italia itu, juga menjadi bagian dari balapan kandang pabrikan Noale.
Baca Juga: MotoGP San Marino 2021 - Andrea Dovizioso dan Franco Morbidelli Datang, Dani Pedrosa Malah Pergi
Meski gegap gempita menyambut kepindahan Maverick Vinales dari Yamaha ke Aprilia, kehadiran pembalap 26 tahun itu dinilai masih akan menemui banyak pekerjaan rumah (PR).
Pengamat MotoGP, Carlo Pernat, mendukung keputusan Aprilia yang cerdas memanfaatkan peluang dengan merekrut Vinales tahun ini.
Hanya saja, Pernat menggarisbawahi bahwa Aprilia juga harus ekstra sabar.
Maverick Vinales memang pembalap elite yang cukup diperhitungkan di MotoGP saat ini.
Tetapi ia dianggap Pernat masih belum cukup menyaingi sang pembalap utama Aprilia, Aleix Espargaro.
Pasalnya, Vinales masih harus belajar dan beradatapsi dengan mesin RS-GP Aprilia yang menggunakan mesin V4.
Baca Juga: MotoGP San Marino 2021 - Niat Bangkit Johann Zarco Malah Terganjal Rintangan Ini
Sedangkan Vinales, yang sebelumnya memperkuat Suzuki dan Yamaha, biasanya menunggangi motor MotoGP dengan mesin jenis in-line empat silinder.
"Pembalap Aprilia terbaik masih akan dipegang Aleix Espargaro untuk sementara waktu," ucap Carlo Pernat dikutip Sportfeat dari Motosan.es.
"Mereka (Aprilia) memang hebat dalam merekrut Maverick Vinales dan sangat pandai menangani kesepakatan. Tetapi Maverick akan butuh waktu, beralih dari empat silinder ke V4 bukanlah hal yang mudah bagi pembalap elite," ucap Pernat.
Selain soal adaptasi motor, Aprilia juga disebut Pernat harus menyiapkan diri agar mampu menjaga suasana hati Vinales dengan baik.
Terutama berkaitan dengan suasana tim dan kinerja yang nyaman antar kru tim.
"Vinales harus berada di awal grid (kalau mau menang)," ucap Pernat.
"Selain itu, Massimo Rivola (CEO Aprilia), juga harus pandai menjaga semangat anak laki-lakinya yang cenderung mudah merajuk itu," ucap Pernat lagi.
Baca Juga: MotoGP San Marino 2021 - Suzuki Patok Podium Lagi, Andalkan Tuah Sirkuit MIsano
Perkataan Pernat menyoal sikap Vinales yang mudah merajuk tampaknya berkaca dari kasus Vinales dengan Yamaha kemarin.
Maverick Vinales berselisih paham dengan Yamaha beberapa kali sampai pergantian kepala kru sebanyak tiga kali.
Sebelum akhirnya memutuskan pisah, Vinales sempat mengatakan bahwa ia tidak bahagia di tim dan merasa 'dipaksa' mengikuti pengaturan motor yang bukan sesuai dengan gaya balapnya.
Baca Juga: MotoGP Styria 2021 - Maverick Vinales Menyesali Sikapnya, Akui Punya Komunikasi Buruk
Baca Juga: Hal Ini yang Kemungkinan Bikin Maverick Vinales Tak Betah Berlama-lama dengan Yamaha di MotoGP 2021
Source | : | Motosan.es |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |