Selain itu, pembalap 24 tahun tersebut juga sempat memiliki sisi lemah bagian pengereman pada debutnya 2019.
Sehingga, penampilannya tahun ini telah menunjukkan sebuah peningkatkan pesat bagi Bagnaia di tahun ketiganya pada kelas premier.
Lalu apa yang kunci keberhasilan Bagnaia bisa bangkit dan berubah seperti sekarang?
Ternyata, pembalap yang akrab disapa Pecco itu belajar giat melihat data juara dunia lima kali Jorge Lorenzo.
Jorge Lorenzo pernah menjadi pembalap Ducati pada musim 2017 dan 2018.
Dalam hal ini, Bagnaia mengaku mempelajari data Jorge Lorenzo, terutama soal cara pengereman.
Baca Juga: Juara MotoGP San Marino 2021 Akui Lebih Sulit Melawan Fabio Quartararo Ketimbang Marc Marquez
"Itu adalah sesuatu yang banyak saya pelajari," ucap Francesco Bagnaia dikutip Sportfeat dari Autosport.
"Karena pada tahun debut saya di MotoGP, saya banyak menderita dengan pengereman. Dan saya kemudian mulai banyak belajar di area itu pada akhir 2019," ungkapnya.
Selain mempelajari data Lorenzo, Bagnaia juga banyak bekerja mencari komposisi dan pengaturan tepat antara ban dan Desmosedici miliknya.
Source | : | Autosport |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |