SportFEAT.com - Pengamat MotoGP, Dennis Noyes meyakini bahwa Ducati senang bisa membuat cemas Fabio Quartararo dalam perebutan gelar juara Dunia MotoGP 2021.
Ketangguhan Fabio Quartararo di MotoGP 2021 perlahan terkikis dengan melesatnya performa Francesco Bagnaia asal tim Ducati.
Fabio Quartararo sejatinya telah menjadi pembalap terkuat di musim ini dengan mengantongi sembilan podium, lima diantaranya adalah podium juara.
Fabio Quartararo juga terus bertengger kokoh di puncak klasemen MotoGP 2021 dan tak pernah tergusur, hingga saat ini mengantongi 234 poin.
Baca Juga: Fabio Quartararo Dambakan Hal Berbau Ducati dari Kedatangan Andrea Dovizioso di Yamaha
Namun demikian, pembalap Monster Energy Yamaha berusia 23 tahun itu kini justru perlahan diliputi kecemasan menjelang akhir musim akibat Ducati.
Ducati menjadi pesaing terkuat Yamaha dan telah berulang kali menyatakan genderang perang bahwa Fabio Quartararo adalah musuh bersama mereka.
Ambisi Ducati untuk memporak-porandakan takhta Quartararo pun masih sangat terbuka lebar setelah mereka memenangi dua seri terakhir di Aragon dan San Marino dari capaian Francesco Bagnaia.
Francesco Bagnaia sekarang semakin ketat menempel Quartararo di peringkat dua klasemen dengan 186 poin.
Masih tersisa empat seri balapan MotoGP 2021, yang artinya masih ada 100 poin yang bisa diperebutkan antara Quartararo atau Bagnaia.
Pengamat MotoGP, Dennis Noyes meyakini bahwa Ducati kini sedang berbahagia menyambut empat seri terakhir yang bisa saja membuat Quartararo berbalik tertekan.
Baca Juga: Berat Badan Bikin Jasa Pembalap Terbuang KTM Batal Ikut Tes Misano
"Dengan sembilan podium dan lima kemenangan, sepertinya dia (Fabio) membuka jalan untuk meraih gelar. Ada 100 poin yang dipertaruhkan, yang merupakan keuntungan yang nyaman," kata Dennis Noyes mengawali dikutip Sportfeat dari Motosan.es.
"Tetapi ada sirkuit di mana Ducati akan mencoba menempatkan semua motor merah mereka dan beberapa yang biru (tim satelit), di depan pembalap Prancis itu," kata Noyes lagi.
Baca Juga: Sudirman Cup 2021 - Indonesia Siap Tempur! Rebut Kembali Piala yang Lama Tak Pulang!
Pernyataan Noyes berkaca dari melesatnya Ducati yang tidak hanya ditunjukkan tim pabrikan Merah Borgo Panigale saja.
Akan tetapi juga kekuatan tim satelit Ducati seperti Pramac dan Avintia yang sekarang mulai terlihat mengerikan.
Setidaknya ada dua rookie ganas Ducati sekarang, yaitu Jorge Martin (Pramac) yang telah mencicipi gelar juara di Styria dan sejumlah podium, serta Enea Bastianini (Avintia) yang baru saja mengecap podium perdana di kelas premier.
Fabio Quartararo berkemungkinan terus-terusan dikepung para rider Ducati baik dari tim pabrikan maupun satelit.
Terlebih, sejauh ini pembalap berjulukan El Diablo itu berjuang sendirian mewakili Yamaha, lantaran rekan-rekannya seperti Franco Morbidelli, Valentino Rossi dan Andrea Dovizioso belum bisa menembus barisan depan, podium serta juara.
"Sekarang ada jeda menuju balapan berikutnya, dan Quartararo harus tetap tenang dan tahu sejauh mana dia tertarik atau tidak tertarik untuk mengambil risiko," kata Noyes lagi.
Baca Juga: Gara-gara Merana di MotoGP San Marino 2021, Andrea Dovizioso Temukan Cara Jinakkan Motor Yamaha
Destinasi balapan selanjutnya adalah MotoGP Americas 2021 di Circuit of The Americas (COTA), di Austin, Texas yang akan bergulir pada 1-3 Oktober 2021.
Sirkuit COTA dengan total 20 tikungan itu memiliki salah satu sektor lintasan lurus terpanjang di MotoGP dengan 1,2 km.
Tentu, di sirkuit ini, Ducati bisa saja sangat memaksimalkan Desmosedici GP mereka yang sangat tangguh di trek lurus.
"Ducati akan senang jika musim dimulai besok, karena sekarang mereka sudah memiliki pembalap andalan yang pasti (Francesco Bagnaia)," ujar Noyes.
Source | : | Motosan.es |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |