SportFEAT.COM - Pembalap anyar Petronas Yamaha SRT Andrea Dovizioso buka suara soal karakteristik motor YZR-M1 tak sesuai dengan gaya balap miliknya.
Andrea Dovizioso akhirnya buka suara soal keputusan menerima tawaran Yamaha untuk mengaspal lagi usai memutuskan vakum.
Rider berusia 35 tahun itu diketahui sempat menghilang dari kancah MotoGP usai kontraknya bersama Ducati berakhir musim lalu.
Sebelum bergabung dengan Yamaha, Dovizioso sebenarnya santer dikaitkan dengan tim lain yakni Aprilia.
Pembalap Italia itu bahkan pernah dua kali mengikuti tes privat bersama pabrikan yang bermarkas di Noale tersebut.
Namun demikian, Dovizioso nyatanya urung bergabung dengan Aprilia dan justru menerima tawaran Yamaha.
Dovi-sapaan akrab Dovizioso, menyebut kegagalan bergabung dengan Aprilia bukan disebabkan karena pabrikan Italia itu takut kepadanya.
"Menurut saya mereka (Aprilia) tidak takut kepada saya” buka Dovizioso kepada La Gazzetta dello Sport, seperti dikutip SportFeat dari Corsedimoto.
"Tidak masalah bagi saya. Saya tidak hidup untuk apa yang orang pikirkan ... Saya di sini untuk memainkannya."
Dovizioso juga menceritakan keputusannya menerima tawaran Yamaha bukan disebabkan Aprilia.
Baca Juga: Rekan Si Juara Dunia Ambyar di MotoGP San Marino 2021 Gara-gara Rookie Ganas Ducati?
Pria asal Forlimpopoli itu menegaskan keputusan tersebut diambil karena Dovizioso ingin menghadapi tantangan baru.
"Jika saya menerima tantangan ini bukan untuk mencari tempat menghabiskan masa tua di Yamaha," tutur Dovi soal alasan memilih Yamaha.
"Ini lebih merupakan risiko daripada keuntungan bagi saya, tetapi saya ingin mencoba," tandasnya.
Lebih jauh, Andrea Dovizioso tak menampik motor YZR-M1 sejatinya tak sesuai dengan gaya balap yang diusungnya.
Namun justru itu yang membuat Dovizioso tertantang untuk menjinakkan kuda besi pabrikan Iwata tersebut.
Selama ini, Dovizioso memang dikenal sebagai pembalap yang mengandalkan kecepatan ketimbang akselerasi.
Hal itulah yang pada akhirnya mengantarkan rider asal Negeri Pizza tersebut tiga kali keluar sebagai runner-up MotoGP.
"Yamaha bukan motor yang tepat untuk gaya saya, tetapi adaptasinya tergantung pada saya," ucap Dovizioso.
"Anda tidak dapat mengetahui perbedaan dari satu tahun ke tahun berikutnya, tetapi Anda dapat melihat hasilnya.
"Tetapi mengukur apakah pengendara telah meningkat, atau motornya, tidak mungkin. Tapi banyak yang kuat, jadi pasti ada langkah," tandas Dovi.
Terlepas dari itu, debut Andrea Dovizioso bersama Petronas Yamaha SRT bisa dibilang kurang memuaskan.
Dovizioso yang turun pertama kali di MotoGP San Marino 2021 itu, harus puas mengakhiri perlombaan di urutan paling buncit.
Source | : | La Gazzetta dello Sport,Corsedimoto.com |
Penulis | : | Nuranda Indrajaya |
Editor | : | Nuranda Indrajaya |