Sementara Anthony Sinisuka Ginting gagal memanfaatkan rekor keunggulan dengan Lee Zii Jia yang juga merupakan juara All England 2020.
"Di gim kedua, Ginting feelnya sudah dapat. Namun kembali strategi serangannya tidak tembus. Tentu akan kita evaluasi lagi lebih banyak lagi darinya," sebut Rionny.
Adapun Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti lebih disorot. Rionny menyayangkan kekalahan mereka, karena seharusnya pasangan Juara All England 2020 itu bisa memetik kemenangan.
Praveen/Melati sendiri beberapa kali tampil banyak melakukan kesalahan sendiri yang membuat lawan semakin percaya diri.
"Kalau di gim ketiga permainan Praveen/Melati lebih berani, hasilnya akan lain. Mereka harus konsisten. Di gim kedua, mereka bagus, kenapa di gim ketiga malah hilang. Harus all out," kata Rionny.
Baca Juga: Kegagalan Indonesia di Sudirman Cup 2021 Terjadi di Sektor Putra, Apa Kabar Thomas Cup 2020?
Rionny Mainaky langsung membuat evaluasi besar atas kegagalan tim Indonesia di Sudirman Cup 2021 kali ini.
Tim Indonesia kini diharapkan bisa mengalihkan fokus ke ajang beregu selanjutnya, Thomas Cup 2020 dan Uber Cup 2020 yang digelar satu minggu lagi pada 9-17 Oktober 2021 di Denmark.
"Terima kasih atas doa dan dukungan masyarakat Indonesia, baik yang hadir ke lapangan langsung maupun di Tanah Air. Kami harus tetap semangat dan bersiap kembali untuk menghadapi Piala Thomas dan Uber pekan depan di Denmark. Kita harus lebih siap. Makanya, hari-hari terakhir di sini saya meminta semua pemain menjaga kondisi," tutup Rionny.
Source | : | PBSI |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |